Ridwan menjelaskan bahwa inisiator dari GMPG adalah Ahmad Doli Kurnia yang saat ini menjabat sebagai wakil ketua umum Partai Golkar, bersama dengan Muhammad Syamsul Rizal dan Sirajuddin Abdul Wahab.
Mereka membentuk GMPG untuk menyelamatkan Partai Golkar ketika Ketua Umum Golkar, Setya Novanto, mengalami masalah. Namun, akibat tindakan mereka yang menemui tokoh-tokoh senior Partai Golkar, ketiganya dipecat.
Baca Juga:
Daftar Lengkap Pengurus DPP Partai Golkar Periode 2024–2029
"Setelah Setya Novanto jatuh, GMPG mendukung Airlangga dan berkomitmen untuk mendukung Golkar yang bersih. Maka Airlangga menciptakan jargon Golkar bersih. Kemunculan GMPG kembali karena mereka melihat bahwa Golkar tidak bersih saat ini," ungkap Ridwan.
Ridwan menyatakan bahwa kemunculan GMPG mengganggu AMPG karena mereka menganggap GMPG bukan organisasi resmi sayap Partai Golkar yang menggunakan nama Partai Golkar secara sembarangan.
"AMPG tersinggung kenapa pakai Partai Golkar, sehingga datang segerombolan orang tadi. Jadi urusan memakai nama, tidak punya hak GMPG memakai nama Partai Golkar," ujarnya.
Wartawan Jadi Korban
Baca Juga:
Bahlil Lahadalia Umumkan 150 Pengurus Baru DPP Partai Golkar
Sejumlah awak media yang meliput diskusi GMPG mendapat intimidasi dari orang tidak dikenal. Tak hanya intimidasi alat kerja wartawan juga dirusak.
Sejumlah orang tidak dikenal memprotes dan meminta agar agenda diskusi tersebut segera dihentikan.
Kericuhan pun terjadi di luar Restoran Pulau Dua lantaran massa ingin masuk namun diadang oleh panitia.
Sempat terjadi cekcok lantaran massa yang mengaku kader Golkar tidak mau menunjukkan kartu tanda anggota (KTA).