“Karena itu, saya mengingatkan, Benny Mamoto seharusnya tahu malu dan segera mundur dari Kompolnas,” kata Desmond.
Ia menyatakan, Komisi III DPR setelah masa reses nanti akan segera memanggil mitra kerjanya, seperti Kapolri, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), termasuk Kompolnas. Pemanggilan itu untuk melihat perkembangan kasus ini.
Baca Juga:
Perjalanan Vonis Ferdy Sambo dari Hukuman Mati Jadi Penjara Seumur Hidup
“Dan kami tetap mengapresiasi apa yang sudah dikerjakan Timsus atas arahan Kapolri, agar penyelesaian kasus ini lebih transparan dan Polri tetap memiliki martabat di mata masyarakat,” katanya.
Selain itu, ia juga mengingatkan agar LPSK dan Komnas HAM tidak perlu mengikuti cara Kompolnas. Kedua lembaga itu diingatkan agar tak ikut berpolitik atau bahkan menutup-nutupi fakta yang sebenarnya.
Karena itu, ia memastikan Komnas HAM dan LPSK akan menjadi bagian yang akan dipanggil terkait kasus Brigadir J ini.
Baca Juga:
Seluruh Tergugat Tak Hadir, Sidang Gugatan Rp 7,5 M Keluarga Brigadir J Ditunda
Politikus Partai Gerindra itu menegaskan, Komisi III tidak menginginkan ada sekelompok anggota kepolisian atau sebagian oknum perwira polisi yang bisa bermain dalam rekayasa kasus seperti ini.
Sebelumnya, Ketua Harian Kompolnas Benny Mamoto mengatakan, pernyataan dirinya ihwal kejadian di rumah mantan Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo itu setelah mendengar keterangan dari penyidik Polres Jakarta Selatan.
"Kebetulan saya tadi turun langsung ke lapangan. Mendengar keterangan dari penyidik Polres Jakarta Selatan. Saya perlu turun karena banyaknya silang informasi yang membuat bingung masyarakat. Jadi kasus ini berawal dari terjadinya pelecehan seksual yang dilakukan oleh Brigadir J," ujar Benny.