Pada tahun berikutnya, yaitu 2000, Rahma Sarita bergabung dengan Metro TV dan menjadi salah satu pembawa acara dalam program Metro Realitas. Dia bekerja sebagai jurnalis di Metro TV selama periode 7 tahun.
Setelah itu, pada tahun 2008, Rahma Sarita melanjutkan karirnya di TV ONE selama 2 tahun. Kemudian, pada tahun 2018, ia bergabung dengan Jak TV.
Baca Juga:
Dalam Sesi Doa, MUI Harap Presiden Prabowo Bangun Demokrasi dan Berantas Korupsi
Kini, Rahma Sarita aktif sebagai presenter di Realita TV, sebuah kanal YouTube yang membahas isu-isu politik di Indonesia. Dia sering mengadakan wawancara dengan tokoh-tokoh seperti Rocky Gerung dan Said Didu dalam video yang diunggah di Realita TV.
Kemampuannya dalam berinteraksi dan mewawancarai para politisi akhirnya membawanya terlibat dalam dunia politik. Rahma Sarita mencalonkan diri sebagai calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dari Partai Nasdem pada Pemilihan Legislatif 2019. Namun, upayanya tidak membuahkan hasil untuk mendapatkan kursi di parlemen.
Namun demikian, perjalanan politik Rahma Sarita masih berlanjut. Ia akhirnya menjadi staf tenaga ahli Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat.
Baca Juga:
Jokowi Minta MPR RI Sukseskan Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Terpilih
Terkait dengan publikasi "Pancasila Versi Negara Wakanda", Rahma sebenarnya telah memberikan klarifikasi dan permintaan maaf. Namun, Rahma masih harus menerima dengan lapang dada atas penghentian pekerjaannya sebagai Staf Tenaga Ahli Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat.
Dalam surat pemutusannya, alasan yang tertulis adalah "Tidak sesuai dengan UU Nomor 24 Tahun 2009 mengenai Lambang Negara dan ketidakpatuhan terhadap kebijakan MPR dalam menjaga dan mensosialisasikan Empat Konsensus Kebangsaan."
Demikianlah profil perjalanan Rahma Sarita, mulai dari kariernya di dunia jurnalisme hingga terlibat dalam politik. Semoga pelajaran dapat diambil dari publikasi "Pancasila Versi Negara Wakanda" yang menyebabkan Rahma Sarita dipecat dari posisinya sebagai staf khusus MPR.