WahanaNews.co | Nama Robert Bonosusatya sekarang ini jadi perbincangan publik, usai disebut-sebut dalam kasus tewasnya Brigadir J dengan tersangka Ferdy Sambo Cs.
Hal tersebut karena Indonesia Police Watch (IPW) menuding sang pengusaha Robert Bonosusatya memberi fasilitas jet pribadi ke Brigjen Hendra Kurniawan untuk ke Jambi.
Baca Juga:
Soal Sugeng IPW Laporkan Ganjar ke KPK, Ini Respons Mahfud MD
Brigjen Hendra Kurniawan ke Jambi atas perintah Ferdy Sambo yang merupakan mantan Kadiv Propam Polri untuk memberikan penjelasan terkait kematian Brigadir J.
Robert Bonosusatya membantah memfasilitasi penerbangan khusus tersebut kepada Brigjen Hendra Kurniawan.
Meski dia mengakui mengenal Brigjen Hendra Kurniawan sejak berpangkat Ajun Komisaris Besar Polisi atau AKBP sekitar tujuh tahun silam.
Baca Juga:
Bantah Kasus Gratifikasi Ganjar Bernuasa Politis, KPK: Bukan soal Merah atau Hijau
Lantas siapa sebenarnya Robert Priantono Bonosusatya yang kini menjadi sorotan tersebut?
Sejauh ini tak banyak informasi maupun sumber referensi terkait sosok pengusaha tersebut.
Dikutipdari Bloomberg.com, profil Robert Priantono Bonosusatya adalah mantan Komisaris Utama PT Citra Marga Nusaphala Tbk dan PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk.
PT Citra Marga adalah perusahaan jalan tol yang berkantor pusat di Jakarta, sedangkan PT Jasuindo adalah perusahaan yang bergerak di bidang percetakan di Indonesia.
Robert Priantono juga adalah President Direktur PT Pratama Agro Sawit sejak tahun 2008 hingga saat ini.
Perusahaan ini bergerak di bidang perkebunan kepala sawit di Kabupaten Batang Hari, Provinsi Jambi.
Robert Priantono Bonosusatya juga diketahui pernah menempuh pendidikan di University of California San Francisco Foundation.
Bantah Fasilitasi Jet Pribadi
Pengusaha Robert Priantono Bonosusatya sebelumnya membantah memfasilitasi jet pribadi untuk Brigjen Pol Hendra Kurniawan.
Brigjen Hendra dikabarkan menggunakan pesawat khusus tersebut saat mengunjungi keluarga Brigadir J di Jambi.
Robert pun mengatakan, pernyataan Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso sebagai keterangan yang tidak benar.
“Berita itu tidak bener,” kata Robert, Selasa (20/9/2022).
Meski demikian, Robert Priantono tidak membantah jika dirinya mengenal Brigjen Pol Hendra Kurniawan.
“Kenal. Sudah lama sejak AKBP. Mungkin 7 tahun lalu,” kata Robert.
Namun, lanjut Robert, kendati mengenal Brigjen Hendra dia sudah lama tidak pernah melakukan komunikasi.
“Waduh sudah tidak komunikasi lagi. Lama sekali,” ujar Robert.
Apakah dirinya akan mengambil langkah hukum dengan keterangan yang disampaikan Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso tersebut?
Robert mengaku masih menimbang manfaat pelaporan itu jika dilakukannya kepada Sugeng.
“Lagi berpikir dulu. Apa ada gunanya,” kata Robert saat dikonfirmasi dalam tayangan KOMPAS TV.
Minta Polri Mengusut
Sebelumnya, Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso meminta Tim Khusus Polri menjelaskan keterlibatan nama RBT dan YS yang kemudian diketahui adalah Robert Priantono Bonosusatya dalam dugaan kasus Ferdy Sambo dan Konsorsium 303.
IPW mendesak Tim Khusus Polri membongkar peranan Robert menyusul kabar pemakaian private jet oleh Brigjen Pol Hendra Kurniawan dalam kaitan temuan uang Rp155 triliun oleh PPATK dari judi online.
“Pasalnya, Brigjen Pol Hendra Kurniawan diketahui pada tanggal 11 Juli 2022, diperintah atasannya Irjen Ferdy Sambo, yang saat itu Kadiv Propam Mabes Polri ke Jambi menemui keluarga Brigadir Yosua guna memberikan penjelasan atas kematian ajudannya tersebut,” kata Sugeng.
“Mantan Karo Paminal Divpropam Polri itu bersama-sama Kombes Pol Agus Nurpatria, Kombes Pol Susanto, AKP Rifazal Samual Bripd Fernanda, Briptu Sigit, Briptu Putu dan Briptu Mika menggunakan private jet yang menurut pengacara Kamaruddin Simanjuntak sebagai milik seorang mafia berinisial RBT.”
Merepons hal itu, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan, itu merupakan bagian dari materi pendalaman timsus Polri.
“Itu bagian dari materi Timsus, khususnya Biro Pengawasan dan Pembinaan Profesi (Wabprof Divisi Porpam Polri),” kata Dedi.
Selain itu, Sugeng menambahkan IPW juga mencium aroma amis keterlibatan Robert Priantono Bonosusatya dan YS dalam dugaan kasus Ferdy Sambo dan Konsorsium 303.
“Lantaran, selain RBT, nama YS, muncul dalam struktur organisasi Kaisar Sambo dan Konsorsium 303, sebagai Bos Konsorsium Judi Wilayah Jakarta,” ujarnya.
Sugeng mengungkapkan, nama Robert Priantono Bonosusatya, dalam catatan IPW adalah Ketua Konsorsium Judi Online Indonesia yang bermarkas di Jalan Gunawarman, Jakarta Selatan.
Bahkan terkait nama tersebut, kata Sugeng, almarhum Neta S Pane yang ketika itu menjabat sebagai Ketua Presidium IPW sudah pernah memberikan catatan kepada Tim Satgasus Merah Putih Polri.
“Satgasus Merah Putih yang selama ini sigap memburu bandar narkoba, tapi impoten dalam memberangus bandar judi online,” kata Sugeng meniru pernyataan Neta Pane ketika itu. [qnt]