WahanaNews.co, Medan - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengklaim arah dukungan Jokowi terhadap para calon presiden dan wakil presiden yang bertarung di Pilpres 2024 sebenarnya sudah jelas.
"Ya sudah gaharu Cendana pula sudah tahu bertanya pula," pungkasnya Airlangga Hartarto usai acara Konsolidasi Partai Golkar Sumatera Regional I, Jumat (26/1/2024) malam.
Baca Juga:
Walikota dan Wakil Walikota Jambi Terpilih Hadiri Peringatan HUT ke-60 Partai Golkar di SICC Bogor
Ia mengatakan dukungan itu adalah hak presiden. Termasuk dalam mengkampanyekan dukungan dan memihak dalam pemilihan presiden.
Ia menjelaskan keberpihakan presiden pada masa Pilpres telah dijamin oleh konstitusi dan Undang-undang Pemilu.
Airlangga Bela Jokowi Berpihak, Bandingkan Sama dengan PNI Soekarno
Baca Juga:
Buntut Pendongkelan Ketua Umum PMI, JK Laporkan Agung Laksono ke Polisi
Dengan aturan itu katanya, presiden tidak dilarang untuk memihak dan berkampanye selama masa pemilihan presiden (pilpres) selama berpedoman pada aturan kampanye, serta tidak menggunakan fasilitas negara menuai polemik.
"Pertama mengenai keberpihakan presiden itu kan dijamin oleh konstitusi dan UU pemilu. Dan itu bukan hal baru," katanya, melansir CNN Indonesia.
Airlangga memaparkan keberpihakan presiden juga bukan hal baru di Indonesia. Sebab dalam sejarah, tambahnya, para pemimpin terdahulu juga telah berpihak.
"Saya kembali mengatakan dalam sejarah Indonesia mulai dari presiden Soekarno dia kan PMI, kemudian Presiden Soeharto Golkar, Presiden Habibi Golkar, ibu Megawati PDIP, Gusdur PKB dan kemudian Presiden SBY Demokrat," ungkapnya.
Dengan fakta itu katanya, sikap Jokowi tersebut merupakan hak politiknya sesuai konstitusi.
"Jadi kalau hari ini pak presiden Jokowi menggunakan hak politiknya sesuai konstitusi, itu merupakan hal yang dijamin oleh konstitusi bahkan oleh UU pemilu itu," paparnya.
Dalam kegiatan ini, Airlangga mengaku pihaknya telah melakukan konsolidasi ke wilayah Sumatera Bagian Utara (Sumbagut).
"Tadi kita sudah konsolidasi untuk Sumbagut yaitu Sumut kemudian Aceh, Kepri dan Sumbar. Dan itu semuanya punya potensi untuk kemenangan partai Golkar. Kami konsolidasikan dan kami yakini. Dengan konsolidasi ini potensi kemenangan partai Golkar tinggi dan kedua untuk pemenangan pak Prabowo dan Gibran," tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Ketua DPD I Partai Golkar Sumut, Musa Rajekshah yang akrab disapa Ijeck mengatakan pihaknya akan berkerja keras untuk memenangkan pasangan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming dalam satu putaran. Dia menargetkan Prabowo - Gibran meraih suara 60 persen di Sumut.
"InsyaAllah bisa kita menangkan satu putaran. Kami solid di Sumut untuk terus berjuang memenangkan Prabowo-Gibran. Kami juga sampai saat ini terus mengejar target-target politik seperti yang sudah disampaikan," ujarnya.
Untuk di Sumut, Ijeck yakin bisa menang sampai 60 persen. Ia juga yakin Partai Golkar bisa menambah kursi. Target 235 kursi di Sumut juga diyakini tercapai.
"Setiap perjuangan pasti perlu pengorbanan. Begitu juga dengan keberhasilan. Tidak ada keberhasilan tanpa pengorbanan. Walaupun kata orang Dapil Sumut 1 ini dapil neraka. Tapi kami yakin dengan Kak Meutya bisa menambah kursi untuk Golkar dari Dapil Sumut 1," ungkapnya.
[Redaktur: Alpredo Gultom]