WahanaNews.co | DPP PDI Perjuangan (PDIP) memastikan seluruh bakal calon anggota legislatif (caleg) partainya akan mengikuti pendidikan berjenjang dalam menghadapi sistem proporsional terbuka.
PDIP juga menyusun strategi dengan tujuan ingin memastikan para bakal caleg bisa bekerja sama dalam pemenangan sehingga tidak terjadi kanibalisme politik yang menjadi ancaman dari demokrasi liberalisme-kapitalisme.
Baca Juga:
Mustikaningrat Tampil Memukau, Visi Ekonomi Sumedang Sugih Jadi Sorotan Debat Pilkada
“Partai akan segera melakukan pendidikan politik untuk melakukan proses pendidikan politik yang akan diikuti bakal calon legislatif mulai dari DPR RI, DPRD Provinsi, maupun DPRD Kabupaten/Kota. Ini akan kami lakukan begitu selesai atau menjelang selesai ditetapkannya daftar calon tetap,” ujar Ketua DPP Bidang Ideologi dan Kaderisasi PDIP Djarot Saiful Hidayat saat konferensi pers virtual di Jakarta, Kamis (15/06/23).
Djarot menjelaskan PDIP sebagai partai memiliki tanggung jawab untuk memastikan setiap anggota dewan terpilih paham dengan tugas-tugas kedewanan.
Di sisi lain, dalam pendidikan internal itu, PDIP akan memaparkan mekanisme tentang kampanye, turun ke bawah, menyapa rakyat, dan memecahkan persoalan-persoalan di akar rumput.
Baca Juga:
Sengaja Dihapus, Foto Rano Karno Bersama Terduga Kasus Judi Online Lenyap dari Instagram
Ia juga menekankan bakal caleg memiliki keterikatan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 seperti yang sudah terjadi di Pemilu 2014 dan 2019.
Menurutnya, setiap bakal caleg punya tanggung jawab yang sama dengan pengurus partai dari anak ranting, ranting, DPC, DPD, hingga DPP mengampanyekan Ganjar Pranowo.
“Melalui sinergi, melalui kerja gotong royong ini saya yakin, ya, PDI Perjuangan, kami sangat siap, makanya kami selalu sampaikan bahwa apa pun sistem yang diputuskan oleh MK, PDI Perjuangan siap, baik itu terbuka, setengah terbuka, tertutup. Kenapa? Karena sejak awal Ibu Ketua Umum Ibu Mega, membangun partai kami itu menjadi partai yang sehat berbasis ideologi Pancasila yang intisarinya adalah gotong royong berbasis demokrasi secara terpimpin. Dengan cara seperti itu maka kami hindari betul terjadinya kanibalisme politik ini,” jelasnya.