WahanaNews.co | Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran dan Irjen Ferdy Sambo tertangkap kamera saat tengah berpelukan dalam sebuah ruangan.
Keduanya kini tengah menjadi perbincangan publik dan dikaitkan dengan penyelidikan kasus tewasnya Brigadir J atau Yoshua.
Baca Juga:
Dugaan Motif Asmara, Kuasa Hukum Brigadir J: Saya Pernah Muda, Temui Pacar Tak Pernah Bawa Senjata
Menanggapi momentum tersebut, Ketua Harian Kompolnas Benny Mamoto, menyebut jika kejadian tersebut hal biasa. Namun akan menjadi masalah saat diekspos.
"Ya itu kan pertemanan, urusan berdua pertemanan. Bukan (sesuatu yang salah)," kata Ketua Harian Kompolnas Benny Mamoto di Gedung Bareskrim Polri, Rabu (20/7/2022).
Namun, yang menjadi masalah, kata Benny, ialah momen tersebut diekspose ke publik. "Tapi karena diekspos jadi masalah," katanya.
Baca Juga:
Bawa Mayat Pamannya ke Bank untuk Teken Utang, Wanita Ini Diciduk Polisi
Polri menegaskan bahwa proses penyidikan tidak bisa dicampur aduk dengan momen pelukan tersebut. Meski saat ini, kasus tersebut ditangani oleh Polda Metro Jaya.
"Kejadian antara Kapolda dengan Ferdy Sambo itu personal, rasa empatinya saja. Tapi proses penyidikan nggak bisa dicampuradukkan, proses penyidikan tetap profesional, transparan, dan akuntabel," kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo kepada wartawan, Selasa (19/7).
"Jadi nggak dipengaruhi kejadian-kejadian seperti itu," tambahnya.