Gibran menjawab dengan menyinggung bahwa pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) hanya 20 persen menggunakan APBN, sisanya dari investasi swasta.
Cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar lantas menanggapi dengan menyebut IKN sebagai proyek ambisius. Menurutnya, anggaran pembangunan IKN sebesar Rp 500 triliun sebenarnya bisa digunakan untuk membangun seluruh kota di Kalimantan.
Baca Juga:
Mahkamah Agung Kabulkan Gugatan Abdul Faris Umlati, ARUS Terus Melaju
Merespons pernyataan Muhaimin itu, Gibran menyampaikan respons menohok.
"Saya ingat sekali Gus Muhaimin dulu sempat ikut meresmikan dan potong tumpeng di IKN. Ini gimana ini nggak konsisten. Dulu dukung, sekarang nggak dukung karena menjadi wakilnya Pak Anies yang mengusung tema perubahan," kata putra sulung Presiden Jokowi itu.
Setelah memberikan respons seperti itu, Gibran berulang kali mengangkat kedua tangannya ke arah para pendukungnya, meminta tepuk tangan dan sorakan yang lebih keras.
Baca Juga:
Debat Terakhir Pilgub Sultra 2024 Fokus pada Isu Lingkungan
Sejenak kemudian, Gibran mendekati dan menyapa Prabowo.
Ini bukan kali pertama Gibran mengajak dukungannya. Ia telah melakukan aksi serupa saat mendampingi Prabowo dalam debat perdana calon presiden minggu lalu.
Akibatnya, KPU memberikan teguran kepada Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran. Meskipun Gibran sudah menyampaikan permohonan maaf, namun kini ia kembali mengulangi perbuatan tersebut.