Selain itu, Jaksa Agung ST. Burhanuddin mereformasi sistem penjaringan pejabat Eselon II untuk penempatan Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Type A melalui sistem assement penjaringan yang transparan, serta persyaratan yang baru.
"Bagi saya kerja beliau itu keren banget. Keras, cepat tapi tidak represif terhadap personelnya ada batas toleransi dan santun dalam berbicara. Menurut saya wajar, kalau yang merasa dibinasakan dan bagi mereka yang sedang ditarget akan memasang jala fitnah, isu murahan tak perlu ditanggapi," katanya.
Baca Juga:
Kinerja Jaksa Agung ST Burhanuddin Diapresiasi Guru Besar Hukum
Kent pun meyakini, publik khususnya masyarakat di Indonesia suka dengan cara dan gaya Burhanuddin mengemas citra Adhyaksa yang dipimpinnya kembali pada roh dan jati diri.
"Ada kekurangan itu manusiawi. Bahkan, kita harus belajar dengan cara pandang dan langkah kerjanya. Tidak gila ekspos dan tahu pesan apa yang diminta Presiden Joko Widodo. Bumi hanguskan koruptor," tegas Ketua IKAL (Ikatan Keluarga Alumni Lemhannas RI) PPRA Angkatan LXII ini.
Menurut Kent, hasil kerja keras Jaksa Agung Burhanuddin dan jajarannya telah mendapat tempat tersendiri di hati Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). Pasalnya, Burhanuddin sosok yang mempunyai penilaian tersendiri atas pencapaian kinerjanya sebagai Jaksa Agung RI di mata publik. Presiden Jokowi sudah sangat tahu itu. Tentu apresiasi tinggi atas sikap dan langkah nyata yang telah diberikan.
Baca Juga:
Pakar Hukum Sebut Serangan ke Jaksa Agung Untuk Melemahkan Kejagung
"Terutama inovasi berkeadilan restoratif, yang selama ini menjadi panduan korps Adhyaksa untuk tegaknya Keadilan. Soal fitnah yang aneh-aneh itu, biarkan saja." [rin]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.