WAHANANEWS.CO, Jakarta - Pengacara Hotman Paris memastikan dirinya hanya butuh 10 menit untuk membuktikan kliennya, Nadiem Makarim, tidak terlibat kasus korupsi pengadaan laptop berbasis chromebook senilai Rp 9,9 triliun yang merugikan negara sekitar Rp 1,98 triliun, dan menuntut agar Prabowo Subianto memanggil kejaksaan serta menggelar perkara di Istana.
Nadiem Makarim resmi ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan laptop pada Kamis (4/9/2025), saat menjabat Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), setelah menjalani tiga kali pemeriksaan sebagai saksi dan ditahan untuk mencegah hilangnya barang bukti serta memperlancar proses hukum.
Baca Juga:
Kejagung Sebut Nadiem Langgar 3 Aturan hingga Negara Rugi Rp1,9 Triliun
Hotman Paris menegaskan dirinya siap membuktikan bahwa Nadiem Makarim sama sekali tidak menerima uang dari proyek tersebut, tidak ada mark up, dan tidak ada pihak yang diperkaya dari pengadaan laptop berbasis chromebook.
"Bapak Prabowo Subianto kalau bapak memang benar-benar mau menegakkan keadilan, tolong panggil kejaksaan, panggil saya sebagai kuasa hukum dari Nadiem Makarim, gelar perkaranya di Istana," ucap Hotman Paris.
"Saya buktikan satu Nadiem Makarim tidak menerima uang satu sen pun, dua tidak ada mark up dalam pengadaan laptop, tiga tidak ada yang diperkaya," imbuhnya, dan menambahkan, "Saya hanya membutuhkan 10 menit untuk membuktikan itu di depan Bapak Prabowo, yang pernah menjadi klien saya selama 25 tahun."
Baca Juga:
Mahfud MD Bongkar Kekeliruan Fatal Kejagung saat Umumkan Nadiem Tersangka
Hotman Paris menegaskan seluruh rakyat Indonesia ingin hukum ditegakkan, sehingga saatnya membuktikan Nadiem Makarim tidak melakukan tindak pidana korupsi, meski dia kini ditahan.
Dari dalam mobil tahanan Kejaksaan Agung, Nadiem Makarim menyampaikan pesan kepada keluarganya, terutama empat anaknya, agar tetap kuat karena kebenaran akan terbukti, dan menegaskan keyakinannya akan perlindungan Tuhan.
"Untuk keluarga saya dan empat balita saya, kuatkan diri kebenaran akan ditunjukkan," kata Nadiem dari dalam mobil tahanan, Kamis (4/9/2025) sore, dan menambahkan, "Allah melindungi saya, Allah tahu kebenarannya."