Dilansir dari Tribunnews, Hendra Setiawan Boen menjelaskan bahwa Partai Demokrat menjadi sebuah batu sandungan bagi partai politik yang diajak berkoalisi.
“Kita ingat dalam beberapa bulan belakangan, Partai Demokrat seperti duri dalam daging di dalam koalisi pendukung Anies seperti memaksa Anies mendeklarasikan cawapres secepatnya,”
Baca Juga:
4 Menteri Serahkan Kunci Rusun Rawa Buaya kepada Warga Relokasi Kolong Tol Angke
“Kalau ditarik ke pilpres 2019, Partai Demokrat juga seperti menjegal dari dalam pasangan Prabowo dan Sandi pada saat mereka lagi-lagi secara terbuka menyerang koalisinya sendiri setelah melaksanakan semacam istigosah di Gelora Bung Karno," katanya, Sabtu (2/9/2023).
Hendra menyebutkan bahwa Surya Paloh berjibaku menambah partai pendukung bagi Anies Baswedan seperti mencoba menarik Golkar dan PKB.
Namun, Partai Demokrat justru hanya berkutat pada memastikan Anies Baswedan akan memilih AHY sebagai cawapres.
Baca Juga:
Kementerian PU Siapkan Program Perwujudan Asta Cita Melalui Quick Wins Infrastruktur
“Lagipula, Partai Demokrat terlalu baper dalam menanggapi masuknya PKB dan Cak Imin ke dalam koalisi.
“Dari fakta-fakta yang diakui semua pihak, nyatanya, Anies Baswedan memang diberi kewenangan semua anggota koalisi untuk memilih cawapresnya sendiri dan berhasil menarik PKB yang berarti memperlemah KKIR adalah hal positif," kata Hendra Setiawan Boen.
"Selain itu, Anies juga segera mengirim Sudirman Said untuk memberitahu perkembangan terakhir. Jadi tidak ada pelanggaran kepatutan maupun moral dalam kasus ini,” imbuh Hendra.