Hendra menambahkan bahwa satu-satunya tindakan pengkhianatan yang mungkin dianggap sesuai adalah jika Anies telah memilih AHY sebagai calon wakil presiden (cawapres) dan kemudian membatalkan keputusan tersebut.
Namun, menurutnya, Partai Demokrat seharusnya tidak merespons hal ini secara berlebihan atau emosional.
Baca Juga:
Kementerian PU Siapkan Program Perwujudan Asta Cita Melalui Quick Wins Infrastruktur
"Kita seharusnya tidak terlalu emosional terhadap hal ini, karena kita ingat pada Pemilihan Presiden 2019, Mahfud MD juga pernah dipilih sebagai calon wakil presiden dan bahkan telah menyiapkan deklarasi, namun kemudian dibatalkan pada saat-saat terakhir."
Hendra Setiawan Boen juga mengungkapkan bahwa elektabilitas AHY tidak akan mampu meningkatkan elektabilitas Anies Baswedan pada pemilihan presiden 2024 mendatang. Dia menekankan bahwa bahkan dalam pemilihan gubernur DKI Jakarta, AHY kalah telak, dan ini menggarisbawahi bahwa tingkat nasional akan menjadi lebih sulit.
"Jadi, kepergian AHY mungkin merupakan hal positif bagi Anies, setidaknya menghilangkan beberapa masalah internal yang ada," tutup Hendra.
Baca Juga:
Kementerian PU Komitmen Lanjutkan Pembangunan Infrastruktur Demi Kesejahteraan Rakyat
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.