WahanaNews.co | Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Budhi Herdi mengungkapkan, senjati api yang digunakan oleh Bharada E adalah jenis Glok 17 dengan isi maksimun sebanyak 17 butir peluru.
Diketahui, dalam kejadian saling tembak ini terjadi pada Jumat (8/7) sekira pukul 17.00 Wib.
Baca Juga:
Ledakan Bom Bunuh Diri Dekat Parlemen Turki Disebut Sebagai Aksi Teroris
"Kami menemukan di TKP bahwa barang bukti yang kami temukan tersisa dalam magazen tersebut 12 peluru. Artinya ada 5 peluru yang dimuntahkan atau ditembakan," kata Budhi kepada wartawan di Polres Metro Jakarta Selatan, Selasa (12/7).
Sedangkan, untuk Brigadir J itu disebutnya menggunakan senjata api jenis HS dengan berisi 16 peluru di magazennya. Namun, pada saat di lokasi polisi menemukan tersisa 9 peluru yang belum ditembakan atau terpakai.
"Artinya ada 7 peluru yang ditembakan dan ini sesuai apa yang ditemukan di TKP bahwa di dinding bahwa ada 7 titik bekas luka tembakan di yang ada di dinding tersebut," sebutnya.
Baca Juga:
Baku Tembak dengan Aparat, Pelaku Curanmor di Lampung Tewas
"Dari 5 tembakan yang dikeluarkan Bharada RE (E) tadi disampaikan ada 7 luka tembak masuk," sambungnya.
Selain itu, saat ini polisi masih menunggu hasil otopsi Brigadir J secara lengkap yang nantinya akan dikeluarkan oleh Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.
"Selain itu juga kami masih menunggu hasil otopsi yang akan dikeluarkan secara resmi oleh Rumah Sakit Polri Kramat Jati, terhadap jenazah yang dilakukan otopsi di rumah sakit Kramat Jati tersebut," tutupnya.