Jamiluddin mengatakan isu cawapres di koalisi ini nantinya bakal lebih seksi. Mengingat tiap parpol pasti bakal mengajukan kader terbaiknya dampingi Anies. Namun, Ia menduga Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang berpeluang dipilih nantinya.
"Namun dilihat dari elektabilitasnya dari tiga partai itu, elektabilitas AHY paling tinggi. Karena itu peluang AHY menjadi cawapres lebih besar," tambahnya.
Baca Juga:
Panaskan Mesin Partai, Nasdem Sikka Gelar Konsolidasi Pemenangan SARR dan SIAGA
Poros koalisi lainnya yakni antara Golkar, PPP dan PAN yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Jamiluddin mengatakan poros ini ada kemungkinan bakal mengusung capres dari kader internal atau eksternal ketiga parpol tersebut. Koalisi ini sudah terbentuk, namun belum mengumumkan nama calon presidennya.
"Poros KIB kemungkinan mengusung Airlangga Hartarto-Ganjar Pranowo atau sebaliknya," kata dia.
Sementara itu, poros ketiga kemungkinan diisi PKB dan Gerindra. Jamiluddin memperkirakan poros ini menitikberatkan keputusan capres pada sosok Ketum Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.
Baca Juga:
Surya Paloh: Jokowi Pasti Pertimbangkan Matang-Matang Sebelum Lakukan Perombakan Kabinet
PDIP sebagai partai pemenang pemilu 2019 memiliki peluang untuk mengusung calon sendirian alias jadi poros tersendiri. Pasalnya, hanya PDIP yang memenuhi syarat untuk mengusung kandidat capres sendiri di Pilpres 2024 mendatang.
Akan tetapi, Jamiluddin mengatakan ada peluang besar PKB, Gerindra dan PDIP bisa berkoalisi menjadi satu poros. Ia merujuk pada safari politik yang dilakukan Ketua PDIP Puan Maharani seperti yang ditugaskan ibunya yakni Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Kalau hasil safari politik Puan Maharani tidak menghasilkan deal politik, maka bisa ada empat poros," duga Jamiluddin