WahanaNews.co| Menyikapi polemik yang terjadi pada Musyawarah Cabang (Muscab) DPC Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) Kabupaten Sumedang, Sonia Sugian menyebut jika kegiatan tersebut telah berjalan sesuai AD ART yang berlaku.
Adapun sejumlah partai politik yang akan hengkang dari kepengurusan KPPI periode 2022-2027, Sonia telah berupaya untuk mengkonfirmasi kebenarannya terhadap pihak yang bersangkutan.
Baca Juga:
Bahas Syarat Usia, KIM Vs PDIP Debat Panas di Rapat RUU Pilkada
“Iya saya mendengar rumor jika 4 partai politik yang tidak mendukung saya, akan menarik perwakilan di KPPI dan tidak masuk di kepengurusan. Tetapi saya sudah mengkonfirmasi kepada 2 partai, mereka tidak mundur. Sedangkan yang lainnya belum sempat saya konfirmasi lagi,” ujarnya saat dihubungi, Kamis (5/2/2023).
Namun demikian, jika ke 4 partai tersebut bersikeras untuk meninggalkan KPPI, Sonia pun tidak akan menahannya. Pasalnya, hal tersebut merupakan hak siapa pun untuk berada dalam sebuah organisasi.
“Kalau saja dari 4 partai itu mau menarik diri, bagi saya tidak apa-apa. Itu hak mereka yang jelas, KPPI akan terus berjalan sesuai dengan tupoksinya,” sebut Sonia.
Baca Juga:
Basuki Sesalkan Kebijakan Tapera: Kenapa Harus Tergesa-gesa?
Terkait permasalahan pada mekanisme Muscab sendiri, Sonia yang saat ini menjadi Ketua DPC KPPI Sumedang menjelaskan beberapa hal yang menjadi pemicu memanasnya tensi Muscab KPPI yang dilaksanakan pada 24 Januari 2023 lalu.
Menurutnya, salah satu sumber masalahnya adalah, Muscab KPPI di Kabupaten Sumedang kemarin merupakan yang pertama. Sehingga mungkin masih ada kekurangan akibat minim pengalaman.
“Kalau ada yang menyebut penuh drama, saya rasa tidak. Karena ini hanya ketidaktauan atau kekurangan dari pihak Steering Committee (SC) dalam melakukan mekanisme. Sehingga kemarin banyak diluruskan oleh ketua KPPI Jawa Barat,” terangnya.