WahanaNews.co | Isu musyawarah nasional luar biasa (munaslub) Partai Golkar untuk melengserkan Airlangga Hartarto dari posisi ketua umum menjadi sorotan publik.
Muncul nama Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan sebagai penggantinya jika Airlangga dilengserkan lewat munaslub.
Baca Juga:
DPD Partai Golkar Sulteng Rayakan HUT ke-60 dengan Senam dan Hadiah Umroh
Isu tersebut beredar usai muncul poster Komite Nasional Indonesia Pusat (KNPI) mendukung penyelenggaraan Munaslub Partai Golkar.
Dalam poster tertera tanggal Munaslub Golkar 24-27 Februari 2023 di Ancol, Jakarta.
Namun, hal itu dibantah oleh petinggi Partai Golkar. Partai itu menganggap hal itu merupakan upaya untuk mengganggu soliditas internal.
Baca Juga:
Daftar Lengkap Pengurus DPP Partai Golkar Periode 2024–2029
Masih dalam poster yang sama, terlihat logo KNPI serta Luhut berjaket kuning ala Golkar.
"Save Golkar. KNPI mendukung Munaslub Golkar 24-27 Februari 2023 di Ancol, Jakarta. Dukung LBP Jadi Ketum Golkar," mengutip selebaran yang beredar.
Sontak menjadi pembicaraan hingga Ketua KNPI Harris Pratama buka suara. Haris menyatakan poster yang beredar itu adalah fitnah terhadap KNPI.
Dia menganggap selebaran yang beredar itu sama dengan adu domba KNPI dengan Luhut Binsar Pandjaitan.
"Viralnya selebaran dukungan Munaslub Partai Golkar pada acara yang akan diselenggarakan di Rakernas KNPI akhir Februari ini merupakan fitnah kejam terhadap organisasi KNPI," ucap Haris.
Airlangga tanggapi santai
Isu tentang munaslub itu juga sudah diketahui Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto. Akan tetapi ia menanggapinya dengan santai.
Dia menegaskan KNPI bukan organisasi sayap Golkar.
Oleh karena itu, Airlangga menanggapi dengan santai isu pelengseran dirinya yang akan diupayakan KNPI.
"Jadi kita jelasin, ormas Golkar ada berapa? KNPI ormas Golkar, bukan? Ya sudah," ucap Airlangga di kawasan Istora Senayan, Jakarta, Jumat (10/2).
Sementara itu, Sekjen Partai Golkar Lodewijk F. Paulus menganggap ada pihak yang ingin mengganggu soliditas di internal partainya.
Dia mengaku tidak tahu dari mana dan siapa yang menyebarkan poster tersebut. Lodewijk juga menegaskan Partai Golkar tidak ambil pusing.
"Sejauh mana kebenaran (informasi) itu? Siapa yang (menyebarkan)? Kan enggak tahu juga. Ngapain kita jadi resah, apalagi kami di Golkar," imbuhnya.[zbr]