Dihubungi secara terpisah, Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden, Theofransus Litaay, menekankan bahwa pemerintah belum dihubungi oleh tim negosiasi TPNPB-OPM yang diklaim oleh Sebby sudah dikirim ke Jakarta.
“Tidak ada tim negosiasi. Siapa yang berani mengakui diri sebagai tim negosiasi KKB atau jaringan separatis Papua? Siapa yang berani untuk menyatakan bahwa dia mewakili kelompok penyandera ini?”
Baca Juga:
OPM Ungkap Syarat Pembebasan Pilot Susi Air, Tidak Menyerang Pakai Bom
Meski begitu, Theo memastikan komunikasi dengan pihak TPNPB-OPM terus berjalan melalui perantara tokoh adat, tokoh masyarakat dan pemerintah provinsi.
Juru bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom, menegaskan bahwa pilot berkebangsaan Selandia Baru itu tidak akan ditembak mati oleh kelompok tersebut.
Namun, pembebasan pilot itu hanya akan dilakukan dengan syarat pemerintah Indonesia setuju untuk duduk di meja negosiasi bersama TPNPB-OPM.
”Kami akan bebaskan secepatnya, sekarang tinggal [menunggu] Jakarta dan Selandia Baru. Kami tunggu mereka mau negosiasi dengan kami atau tidak [terkait] pembebasan pilot.
Baca Juga:
Polri Ungkap Keterlibatan Pihak Ketiga dalam Penyanderaan Pilot Susi Air
”Tidak ada alasan. Jakarta mau tidak mau, harus [mau berunding]. Selandia Baru juga, kita harus bicara. Baru kita bebaskan pilot secara damai,” ungkap Sebby.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa TPNPB-OPM telah mempersiapkan tim negosiasi untuk berunding dengan Jakarta dalam pembebasan pilot.
Bahkan, ia mengaku TPNPB-OPM sudah mengirim tim ke Jakarta untuk bertemu langsung dengan Presiden Joko Widodo. Sebab, mereka meminta agar perwakilan mereka berunding langsung dengan tim negosiasi yang ditunjuk oleh pemerintah.