Harga sewa kapal dinaikkan dari USD 3,76 juta menjadi USD 5 juta. Selain itu, Indra Putra juga ikut diuntungkan lewat proyek pengangkutan minyak mentah dari Afrika.
3. Ekspor minyak domestik lalu mengimpor balik dengan harga lebih mahal
Baca Juga:
Kasus Belum Tuntas, Zarof Ricar Kembali Tersangka Suap Rp 11 M di PT DKI dan MA
Dwi Sudarsono, Sani Dinar Saifuddin, dan Yoki Firnandi disebut menjual minyak mentah domestik ke luar negeri dengan dalih kelebihan pasokan.
Padahal, minyak itu masih bisa dimanfaatkan dalam negeri.
"Produksi kilang diturunkan secara sengaja agar seolah-olah terjadi kekurangan bahan baku. Akibatnya, Indonesia malah harus mengimpor minyak jenis sama dari luar dengan harga lebih mahal," papar Kejagung.
Baca Juga:
Riza Chalid Jadi Tersangka Korupsi Minyak Pertamina, Kini Buron dan Diduga di Singapura
4. Tender impor minyak dikuasai DMUT fiktif
Toto Nugroho memberikan akses istimewa kepada Daftar Mitra Usaha Terdaftar (DMUT) untuk ikut tender impor minyak mentah, meski mereka tidak memenuhi syarat. Pemenang tender sudah disepakati sejak awal.
DMUT seperti Muhammad Kerry, Dimas Werhaspati, dan Gading Ramadhan ikut menikmati keuntungan dari skema lelang yang didesain sedemikian rupa.