Total 14 orang diamankan polisi untuk dimintai keterangannya terkait pengeroyokan tersebut.
Salah satu yang diamankan merupakan seorang pengendara motor yang mengaku diserempet korban sebelum kejadian. Ia pun lantas menyulut perhatian warga sekitar dengan meneriaki mobil korban dengan sebutan maling. Hal itu sontak membuat massa mengeroyok korban.
Baca Juga:
Usut Laporan Jokowi soal Ijazah, Polda Metro Jaya Pakai Penyelidikan Bareskrim
Diketahui, saat ini polisi telah membentuk tim untuk menggali lebih lanjut mengenai motif lain terkait kasus ini.
"Tentunya dengan kasus ini tidak akan berhenti satu tersangka. Akan berkembang kepada tersangka lain," ucap Zulpan.
Sementara, temuan polisi tersebut tak dipercaya kuasa hukum keluarga mendiang Wiyanto Halim, Freddy Yoanes Patty. Menurutnya, aksi pengejaran, dan peneriakan maling berujung pengeroyokan terhadap Halim diduga direkayasa.
Baca Juga:
Ditolak Kasbon, Pria Bunuh Majikannya dan Gasak Uang Rp84 Juta
Freddy menuturkan terdapat orang yang bertugas memprovokasi massa dengan meneriaki Wiyanto Halim sebagai maling.
"Meninggalnya Almarhum Wiyanto Halim bukanlah pengeroyokan yang terjadi secara spontan, akan tetapi ada rekayasa," kata Freddy dalam konferensi pers di Rumah duka Grand Heaven, Jakarta Utara, Senin (24/1).
Pihaknya meyakini mobil yang dikendarai Wiyanto telah digiring ke tempat tertentu untuk kemudian membuat dirinya seolah dikeroyok karena provokasi sebutan maling.