"Nah itu polisinya kan naik N-Max itu, kayak nyegat. Nanti didengarkan itu ada motor lewat, ditembak. Kalau saya dengarkan tembaknya harusnya 4 kali," jelasnya.
Dari video berdurasi 41 detik tersebut, ia mengaku tak bisa mengetahui yang mana motor yang dikendarai G. Video itu memperlihatkan motor yang melaju kencang tanpa mengacungkan senjata tajam ke arah pria yang diduga Aipda Robig itu.
Baca Juga:
Diduga Siswi Disabilitas Dilecehkan Guru SLB, Keluarga Lapor Polisi
"Senin saya cari (CCTV) sendiri di Paramount nggak ada kejadian kayak tawuran, nggak ada. Terus di area Alfamart itu, yang lokasi juga nggak ada, cuma ada kendaraan memang dikejar," jelasnya.
Dia menyebut telah didatangi Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) hingga Kementerian Pemberdayaan dan Perlindungan Anak Indonesia (KPPAI). Video yang sama sempat diperlihatkannya ke Komnas HAM.
"Kemarin Komnas HAM hanya ditunjukkan (video CCTV) tapi tidak dikasih," jelasnya.
Baca Juga:
Viral Pria Paksa Siswa SMAK Gloria 2 Disuruh Sujud Minta Maaf Hingga Mengonggong
Ia berharap kasus bisa diusut secara transparan hingga tuntas. Pihak keluarga tetap pada pendiriannya dan tidak mempercayai bahwa korban G adalah anggota gangster.
"Pihak dari keluarga nggak percaya (korban) anggota gangster. Karena anaknya pendiam, di rumah nggak ada atribut atau ornamen yang untuk tawuran," jelasnya.
"Anaknya rajin salat, di samping itu nggak pernah pulang malam, kecuali sekitar 2 minggu lalu saat mau ada lomba Paskibra. Biasanya paling lama jam 23.00 WIB atau 00.00 WIB," sambungnya.