Akan tetapi, ia juga memahami bahwa waktu kematian juga dapat dipengaruhi oleh kondisi tubuh masing-masing, baik itu gemuk-kurus maupun muda-tua.
Menurutnya, polisi bisa juga menyelidiki dengan melihat satu dari keempat jenazah sebagai pelaku.
Baca Juga:
Pakar Hukum Pidana UI Minta Kejagung Buka Kronologi Kasus Tom Lembong
Namun, jika itu tak terbukti, maka Andrian menawarkan kemungkinan lain, yakni adanya pengaruh ajaran atau kepercayaan tertentu dari pihak luar, sehingga membuat empat orang tersebut memutuskan untuk mengakhiri hidup.
"Kalau ditepis, berarti jangan-jangan ada kelompok tertentu yang percaya konsep kiamat, mematikan usaha bertahan hidupnya," tegasnya.
Ia menyebut, ajaran sesat yang mengajarkan kematian-kematian suci, biasanya disebarkan atau diajarkan oleh suatu kelompok.
Baca Juga:
Ingat! FISIP UI Undang 2 Paslon Walkot Depok Diskusi, Ini Masalahnya
"Polisi bisa mengejarnya dan mengimplikasikannya melalui sangkaan, misalnya menganjurkan orang mati," jelasnya.
Jika benar ada kelompok yang mengajarkan pemahaman seperti itu, Andrianus mendorong polisi untuk menjerat pelaku atas tindakan ajakan mati atau menganjurkan orang untuk mati.
Sebagaimana telah diberitakan KOMPAS.TV sebelumnya, empat jenazah ditemukan dalam kondisi sudah mengering di komplek Citra Garden Extension Blok AC5 Nomor 7, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat pada Kamis (10/11/2022).