WahanaNews.co | Wakil
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Viva Yoga Mauladi, mengaku menyerahkan
persoalan alokasi kursi menteri bagi partainya pada Presiden Joko Widodo. Menurutnya,
itu merupakan hak prerogatif seorang presiden.
Baca Juga:
20 Oktober 2024: Melihat Nasib Konsumen Pasca Pemerintahan 'Man Of Contradictions'
Viva menyampaikan itu guna menjawab kemungkinan PAN masuk
kabinet setelah Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dan Sekjen Eddy Soeparno ikut
dalam pertemuan Jokowi dengan pimpinan parpol koalisi pemerintah di Istana
Kepresidenan pada Rabu (25/8).
"Semuanya diserahkan kepada kebijakan dan hak
prerogatif presiden," kata Viva.
Dia membantah keterlibatan Zulhas dan Eddy merupakan yang
pertama kali dalam pertemuan Jokowi dengan parpol di koalisi pendukung
pemerintah.
Baca Juga:
HUT ke-79 TNI, Ini Pesan Presiden Jokowi ke Prajurit Indonesia
Menurutnya, komunikasi Zulhas dengan Jokowi berlangsung baik
sejak lama, tepatnya sejak Jokowi menjabat Wali Kota Solo dan Zulhas masih
menjabat Menteri Kehutanan.
"Tidak pertama kan sudah beberapa kali hubungan
komunikasi Zulhas dengan Jokowi baik, secara pribadi baik. Bahkan saat Jokowi
jadi wali kota [Solo] itu sudah komunikasi, Jokowi wali kota [Solo], Zulhas kan
Menteri Kehutanan. Sudah baik sejak dulu," tutur Viva.
PAN kini masuk koalisi pemerintahan Jokowi. Hal itu ditandai
kehadiran Zulhas dan Eddy dalam pertemuan antara Jokowi dengan sejumlah ketua
umum parpol. Sekjen Partai NasDem, Johnny Gerald Plate menyebut PAN sebagai
sahabat baru dalam koalisi.