WahanaNews.co | Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menegaskan, sebagai anak kandung Nahdlatul Ulama, IPNU dan IPPNU adalah elemen penting dalam membangun persatuan dan menjaga wasathiyah Islam, atau Islam yang terbuka. Karena NU adalah penyangga terkuat dari NKRI.
“Ini sungguh-sungguh. Oleh sebab itu, saudaralah yang wajib menjaga paham moderasi beragama, wasathiyah Islam, yaitu paham Islam yang terbuka, Islam yang dalam istilah ilmu politik yaitu Islam yang menganut paham kesewargaan dimana semua orang mempunyai hak dan derajat yang sama,” papar Mahfud MD pada acara Pembukaan Kongres ke-20 IPNU dan ke-19 IPPNU, di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Jumat (12/8/2022) kemarin.
Baca Juga:
Sebutan 'Yang Mulia' bagi Hakim, Mahfud MD: Sangat Berlebihan
Mahfud menekankan pentingnya menjaga kebersatuan. Di dalam amanat Presiden, lanjut Mahfud, disebutkan bangsa Indonesia merdeka karena bersatu.
"Oleh sebab itu, jika ingin menjaga kemerdekaan kita harus bersatu, kalau kita tidak menjaga kebersatuan itu, maka Indonesia Emas tidak akan tercapai,” tambah Mahfud.
Dalam kesempatan ini, Mahfud MD menjelaskan mengenai wajah Indonesia Maju pada 2045, yaitu Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Secara ekonomi, misalnya sudah maju, sudah hidup layak diatas rata-rata pendapatan per kapitanya USD 24 ribu, sehingga nantinya dipolarisasi atau trayektori dunia di tahun 2045 Indonesia akan ada diurutan ke 5 kekuatan besar dunia.
Baca Juga:
Uang Rp 920 Miliar dan 51 Kg Emas di Rumah Eks Pejabat MA, Mahfud: Itu Bukan Milik Zarof!
Untuk menuju itu, lanjut Mahfud, diperlukan sumber daya manusia yang berkualitas. Misalnya melalui program pemerintah.
Menurut Mahfud, untuk membangun birokrasi pemerintah ada 3 hal. Pertama, menghilangkan birokratisasi yang bertele-tele. Kedua, digitalisasi pemerintah melalui e-government yang kini dijadikan program unggulan di dalam pemerintahan. Ketiga, sumber daya manusia yang berkualitas.
“Menyongsong Indonesia Emas di tahun 2045 itu, mari kita PBNU kuatkan komitmen Indonesia berdasarkan ideologi Pancasila, itu sudah final. Orang Islam tidak usah berteriak menjadikan Indonesia sebagai negara Islam, wajah kita di dunia itu sudah disebut negara Islam, ngapain teriak-teriak simbolik seperti itu. Karena sekarang sudah terjadi mobilitas sosial vertical naik di kalangan umat islam.” Kata Mahfud MD.