“Kita dari teman-teman panitia semua sudah melakukan sesuai prosedur, izinnya dari Polda, Polres, sudah ada semua,” jelas Fahmi dalam rilis yang diterima WahanaNews.co.
Di sisi lain, dia menilai, tindakan yang dilakukan Novli sangat tidak beretika. Selain meminta sejumlah uang ke panitia, saat berlangsungnya acara, Ketua Bawaslu Surabaya itu juga merampas mikrofon pada Grup Band Dewa19 yang sedang menghibur masyarakat. Sebab dia berpandangan bahwa jika terjadi pelanggaran alangkah baiknya diproses setelah acara selesai.
Baca Juga:
Defisit APBN 2025 Disepakati 2,29-2,82% PDB oleh Kemenkeu, PPN, BI, dan Banggar DPR
Tidak lantas dengan tiba-tiba naik ke atas panggung dan merusak berjalannya acara yang tengah berlangsung tersebut.
“Ya nda etis, ini acara kami. Tiba-tiba diambil alih oleh Bawaslu, tanpa permisi tanpa apa, tibatiba naik ke panggung ambil mic, kan merusak acara kita,” ujar Fahmi.
Sementara itu,Dewan Pengarah Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo-Gibran Jawa Timur (Jatim) Emil Dardak menyebut tindakan Bawaslu Surabaya tersebut tidak mencerminkan nilainilai integritas kuat.
Baca Juga:
Kanwil DJPb Sultra: Realisasi Belanja Negara di Bumi Anoa Capai Rp9,01 Triliun
Terlebih sebagai bagian dari penyelenggara Pemilu. Menurutnya Upaya penghentian agenda Konsolidasi Akbar Relawan Gaspoll Bro yang menggelar Konser Gemoy Sekali Putaran Prabowo-Gibran di Jatim Expo Surabaya merupakan tindakan represif. Sehingga sangat merugikan pihak penyelenggara yakni para relawan.
"Seharusnya ada cara-cara yang lebih baik. Ini saya sayangkan. Seharusnya nggak sampai segitunya. Toh teman-teman panitia mau menghormati kok,” ujar Emil.
[Redaktur: Sandy]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.