WahanaNews.co | KPK membeberkan pihaknya mencatat sebanyak 1.811 laporan kasus penerimaan gratifikasi di semester awal tahun 2022.
Jumlah itu meningkat dibandingkan tahun lalu.
Baca Juga:
Kasus Suap KSP Intidana: Terkuaknya Rahasia Hasbi Hasan dan Windy Idol di Kamar Hotel 501
Deputi Bidang Pencegahan dan Monitoring KPK Pahala menyebut laporan itu diterima KPK secara online dengan total sebanyak 1.811 laporan.
Dari jumlah itu, ditetapkan Rp 1,1 miliar menjadi milik negara.
"Untuk gratifikasi dan pelayanan publik, sekarang jauh lebih baik. Karena pelaporannya (gratifikasi) dia online. Jadi 1.811 (laporan gratifikasi) ini online semua," kata Deputi Bidang Pencegahan dan Monitoring KPK Pahala Nainggolan dalam konferensi pers, Senin (15/8/2022).
Baca Juga:
Kronologi Orang Dekat Eddy Hiariej yang Polisikan Helmut Hermawan
"Dari laporan tersebut, ditetapkan menjadi milik negara sejumlah Rp1.192.492.714,75," lanjutnya.
Meskipun demikian, sejak KPK berdiri tercatat hanya ada 64,1 persen dari 774 lembaga pemerintah yang pernah melaporkan penerimaan gratifikasi.
Pahala menyebut sisanya tak pernah melaporkan penerimaan gratifikasi.