Kemudian, kata Halim, Anton menembakkan senpi itu ke kepala Budiman Arisandi dua kali. Posisi tembakan di bagian atas dan belakang kepala korban.
“Jadi posisinya dia emosi, dalam pengaruh sabu-sabu, lalu makin emosi karena terpancing lagi debat, akhirnya ketembaklah dua kali,” ucapnya.
Baca Juga:
Kronologi Polisi Tetapkan Oknum Dokter Spesialis Kulit Jadi Tersangka Pencurian di Medan
Keduanya kemudian berpikir untuk membuang mayat Budiman Arisandi setelah beberapa kali mengitari jalanan untuk mencari lokasi sepi di dekat lokasi kejadian.
Halim menyatakan bahwa Haryanto-lah yang berinisiatif membuang mayat itu, bukan bersama-sama.
“Jatuh lah itu mayat ke tanah setelah pintu sebelah dibuka oleh Heri. Heri minta bantuan Anton, tapi rupanya pintu mobil Anton itu tidak bisa dibuka dari dalam, jadi pintu tengah bisanya dibuka dari luar,” kata dia.
Baca Juga:
Polres Fakfak Ungkap Kasus Pencurian dengan Kekerasan, 2 Tersangka Ditangkap
Kemudian, keduanya berganti posisi. Anton kemudian memegang kemudi mobil.
Halim mengatakan, Anton berpikir untuk pulang karena sudah di luar rencana awal yang hanya berniat memalak, namun malah berujung pembunuhan.
Haryanto kemudian membawa mobil pikap milik Budiman Arisandi.