Ridwan pun dipukuli dan mau diceburkan ke Kali Sekretaris.
Atas perbuatan pelaku, para korban sudah melapor ke Polsek Kebon Jeruk dan polisi pun langsung mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP), namun para pelaku sudah tidak ada di lokasi lagi.
Baca Juga:
Polisi Sumut Aniaya Pengendara, Ternyata Derita Skizofrenia Sejak 2001
Korban juga diminta pihak Polsek Kebon Jeruk untuk visum, tapi korban yang memang sedang tidak memiliki cukup uang untuk membayar biaya visum sebesar kurang lebih lima ratus ribu rupiah.
Jaber saat ini mengalami luka serius di bagian perut dan rahang, sedang Nanang mengalami luka di bagian bibir dan bagian dada.
Menanggapi peristiwa itu, Ketua PWI Koordinatoriat Jakbar, Kornelius Naibaho mengaku heran, mengapa masih ada preman jalanan yang berkeliaran dan membabi-buta menganiaya warga.
Baca Juga:
Preman yang Aniaya Seorang Warga saat Ukur Lahan di Jalan Serbaguna Ujung Tak Kunjung Ditangkap, Pelaku Masih Gentayangan
"Katanya premanisme dibasmi, kok masih ada? Lalu apa kerja polisi? Padahal, TKP-nya sangat dekat dengan Markas Polres Metro Jakbar, lho? Apakah Kota Jakarta Barat yang kita cintai dan banggakan ini sudah tidak aman lagi?" ujar Kornel.
Kornel juga meminta pihak kepolisian terus melakukan patroli jalanan khususnya pada malam hari.
“Kota ini sedang tidak baik-baik,” tutupnya.