WahanaNews.co, Jakarta - Anggota DPR RI dari fraksi Gerindra, Kamrussamad, menyatakan bahwa kebutuhan yang mendesak bagi masyarakat saat ini bukanlah hak angket, melainkan lapangan pekerjaan yang luas.
Pernyataan ini disampaikannya pada Rapat Paripurna DPR RI Ke-13 Masa Persidangan Tahun IV Tahun Sidang 2023-2024, di Gedung DPR/MPR, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Baca Juga:
Menteri Hukum Supratman Andi Agtas Tegaskan Ibu Kota Negara Masih Jakarta
"Dalam interaksi kami dengan masyarakat, kami mendengar aspirasi mereka, dan kebutuhan yang sangat mendesak bagi mereka adalah pengurangan pengangguran dan penciptaan lapangan kerja, bukan hak angket. Yang mereka butuhkan adalah perlindungan hak para sopir angkot, termasuk ribuan bahkan puluhan ribu orang yang anak-anak mereka merupakan masa depan, namun sekolah mereka belum tentu dapat memenuhi kebutuhan dasar mereka," jelas Kamrussamad.
Dia menegaskan bahwa pihak yang berencana mengajukan hak angket harus berhati-hati agar tindakan tersebut tidak menjadi respons yang kurang efektif dalam menanggapi hasil pemilu.
“Saya ingin mengingatkan jangan sampai respons dari teman-teman yang tidak siap kalah menunjukkan dalam sejarah kita respons terburuk sepanjang pemilu reformasi ini, kenapa demikian? Karena belum menggunakan instrument hukum yang telah disiapkan oleh undang-undang sudah menuduh pemilu ini curang. Ini berbahaya sekali bagi kelangsungan demokrasi kita,” bebernya.
Baca Juga:
Cerita di Depan DPR Tangis Ibu Korban Bully PPDS Undip Pecah
Kamrussamad menuturkan, bangsa Indonesia merupakan negara demokrasi terbesar di dunia dan telah memberikan ruang konstitusional kepada rakyatnya dengan menggunakan hak angket.
Parlemen, lanjut Kamrussamad, akan mendengarkan aspirasi masyarakat terkait haknya tersebut. Namun, Kamrussamad menilai, hak angket bukanlah hal yang urgen.
"Tentu juga mendengarkan aspirasi yang berkembang. Aspirasi yang sangat mendesak bagi mereka adalah pengangguran, penciptaan lapangan kerja, bukan hak angket. Yang diperlukan mereka justru adalah hak para sopir angkot," katanya.