WahanaNews.co, Jakarta - Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) dan Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Yusril Ihza Mahendra, membebaskan Wakil Presiden nomor urut 3, Mahfud MD, untuk mengemukakan pendapatnya.
Respons ini muncul setelah Mahfud MD menggambarkan pemimpin partai di luar koalisi Ganjar-Mahfud sebagai figur yang diarahkan atau dikontrol seperti bebek-bebek.
Baca Juga:
Sebutan 'Yang Mulia' bagi Hakim, Mahfud MD: Sangat Berlebihan
"Saya merasa enggak perlu menanggapi. Biarkan sajalah apa yang ingin beliau katakan," ujar Yusril, mengutip Kompas, Rabu (7/2/2024).
Yusril menjelaskan, dirinya menghormati pernyataan Mahfud tersebut.
Dia menganggap sindiran Mahfud itu sebagai bagian dari kebebasan berbicara di negeri ini.
Baca Juga:
Uang Rp 920 Miliar dan 51 Kg Emas di Rumah Eks Pejabat MA, Mahfud: Itu Bukan Milik Zarof!
"Saya menganggapnya sebagai bagian dari freedom of speechs. Kita hormati pendapat beliau," ucapnya.
Sebelumnya, Mahfud MD menyampaikan pandangan bahwa partai politik yang tidak mendukung pasangan Ganjar-Mahfud bisa diibaratkan sebagai subjek yang dapat diarahkan, seperti bebek yang bisa dikendalikan.
Pada awalnya, Mahfud mengklaim bahwa dirinya dan Ganjar bukanlah pejabat partai yang dapat diatur oleh partai politik yang mendukung mereka, seperti sering disebut oleh banyak orang.
"Seperti dikesankan, kalau apa yang dicalonkan pasangan Ganjar-Mahfud itu kok seperti petugas partai. Saudara, tidak ada petugas partai. Petugas partai, kami ini adalah petugas untuk melaksanakan konstitusi yang diusung oleh partai," kata Mahfud dalam acara "Tabrak Prof!" di Yogyakarta, Senin (5/2/2024), dikutip dari akun YouTube-nya.
Mahfud menuturkan, kampanye yang dijalankan oleh Ganjar-Mahfud tidak terikat oleh arahan partai.
Ia mengeklaim, kampanye yang dilakukan ini berbasiskan fakta dan solusi yang ditawarkan pun sesuai dengan mekanisme yang ada.
Namun, menurut Mahfud, justru pemimpin partai politik yang tidak mengusung Ganjar-Mahfud dapat dikendalikan seperti bebek.
"Partai apa yang tidak mau penegakan hukum bagus? Pasti semua partai mau, tapi mari Saudara lihat, partai yang bukan mengusung kami, bukankah pimpinan partainya juga sama seperti bebek-bebek dikendalikan?" kata dia.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini menyatakan, partai politik pengusung Ganjar-Mahfud mempunyai kebebasan dalam mendukung calon yang diusung, tidak seperti partai yang mengusung kandidat lain.
"Yang ngusung kami, partai yang mengusung kami ini gagah, 'Ayo calon presiden, maju'. Maju katakan. Tapi yang lain seperti bebek dipegang lehernya, jalan. Ini yang bukan petugas partai, ini petugas konstitusi, yang lain petugas oligarki," kata Mahfud.
Sementara itu, Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1, Muhaimin Iskandar menegaskan, partai politik yang mengusung dirinya dan Anies Baswedan dalam pemilihan presiden (pilpres) 2024 juga independen dan tidak terpengaruh oleh siapa pun.
Hal ini disampaikan Cak Imin menanggapi pernyataan cawapres nomor urut 3, Mahfud MD yang mengatakan partai politik yang tidak mengusung pasangan Ganjar-Mahfud seperti bebek yang bisa dikendalikan.
Diketahui, koalisi perubahan yang mengusung pasangan nomor 1 terdiri dari Partai Nasdem, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Keadilan Sejahtera.
“Alhamdulilah PKB independen, PKS independen, Nasdem independen, memutuskan dengan keyakinan ideologinya,” kata Cak Imin, melansir Kompas, Rabu (7/2/2024).
Cak Imin, yang juga Ketua Umum PKB itu tidak sependapat dengan pernyataan eks Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) itu.
Sebagai pimpinan Partai, dirinya memutuskan untuk masuk koalisi Perubahan lantaran adanya kesamaan nilai, ideologi dan gagasan.
“PKB memutuskan bukan hanya kalkulasi politik tapi betul-betul keputusan bersama Anies itu berbasis ideologi, nilai gagasan dan cita-cita PKB,” kata Cak Imin.
“Jadi tidak dipengaruhi oleh siapa pun,” ucap Wakil Ketua DPR RI itu.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]