WAHANANEWS.CO, Jakarta - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyebut masuknya minyak goreng (migor) ilegal sebanyak 2,04 ton sebagai situasi yang ironis mengingat Indonesia adalah produsen minyak sawit terbesar di dunia.
Amran mengungkapkan kekesalannya setelah menerima laporan penyelundupan beras dan berbagai komoditas lain melalui Batam, Kepulauan Riau pada Senin malam (24/11/2025).
Baca Juga:
Kementan Tegur Pejabat yang Beri Dukungan Pribadi di Kasus Tempo
"Ini minyak goreng, sangat ironis. Kita produsen terbesar dunia, tetapi ilegal masuk minyak goreng. Sekali lagi, kita produsen terbesar dunia, tapi kenapa ada minyak goreng masuk? Ini menjadi perhatian kita semua," ujar Amran dalam konferensi pers di kediamannya, Jakarta Selatan, Selasa (25/11).
Ia menjelaskan laporan diterima setelah waktu magrib melalui kanal "Lapor Pak Amran", diikuti pemeriksaan lapangan yang dilakukan hingga tengah malam.
Dari temuan tersebut, aparat mengamankan 40,4 ton beras ilegal beserta sejumlah komoditas lain, termasuk 2,04 ton minyak goreng yang menurut Amran sangat mengherankan karena Indonesia merupakan produsen CPO terbesar secara global.
Baca Juga:
Mentan Amran Beberkan 0,0071% Beras Pemerintah Rusak: Untuk Pakan Ternak
Berdasarkan data Kementerian Pertanian per 13 November, produksi crude palm oil (CPO) Indonesia mencapai 48,12 juta ton pada tahun ini, naik dari 47,47 juta ton pada tahun sebelumnya.
Angka tersebut menegaskan posisi RI sebagai produsen minyak sawit terbesar di dunia, sehingga masuknya minyak goreng ilegal menjadi anomali yang dinilai tidak dapat diterima.
Amran juga menyampaikan laporan awal penyelundupan di Batam langsung direspons dengan koordinasi antara Pangdam Kepri, Kapolda Kepri, Gubernur Kepri, Wali Kota Batam, hingga Dandim setempat.