Evakuasi baru berhasil setelah beberapa prajurit bergabung.
Sudaryanto pun ditarik ke garis belakang.
Baca Juga:
Saat Teroris Noordin M Top Tewas di Solo
Di tengah desingan peluru, Prabowo kemudian melaporkan kondisi tersebut kepada pimpinan.
Namun situasi yang gelap gulita, tidak ada satu pun helikopter yang berani turun.
”Beliau bertahan sampai pukul 03.00 tetapi akhirnya gugur dalam pelukan saya. Saya tidak bisa lupa komandan saya mengembuskan napas terakhir dalam pelukan saya,” ucap Prabowo.
Baca Juga:
Saat Tragedi Tanjung Priok Lenyapkan 24 Nyawa
Tak hanya kehilangan Komandannya, Prabowo juga harus kehilangan prajurit terbaiknya, yakni Letnan Satu TNI Anumerta Siprianus Gebo, prajurit Batalyon Infanteri Lintas Udara 328/Dirgahayu (Yonif Linud 328/Dirgahayu) atau yang saat ini bernama Yonif Para Raider 328/Dirgahayu, dalam Operasi Seroja.
“Dia masuk Batalyon 328 pada saat saya sebagai Komandan Batalyon. Dia sebagai Komandan Peleton di Kompi A. Dia masuk ke Batalyon 328 pada akhir tahun 1987,” kata Prabowo.
Sejak awal, Gebo yang merupakan prajurit kelahiran Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT), menunjukkan sifat keprajuritan yang menonjol.