WahanaNews.co, Jakarta - Ketua Dewan Pakar Tim Nasional Pemenangan (Timnas) capres dan cawapres nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN), Hamdan Zoelva mengatakan ada 8 usulan rumusan perubahan yang nantinya akan dikampanyekan.
Salah satunya terkait anggaran Ibu Kota Negara (IKN) dialihkan ke 14 kota.
Baca Juga:
Ketua Partai Demokrat Enggan Tanggapi Bergabungnya NasDem dan PKB
"Refungsi IKN, ini ada isu IKN juga di mana yang disampaikan oleh para anggota dewan pakar, IKN ini refungsi menjadi kawasan green ekonomi dan juga mewujudkan reurbanisasi 14 kota yang ada serta menjadikan Indonesia sebagai pusat halal dunia, dana yang tadinya dikelola untuk IKN," kata Hamdan di The Bimasena, Jakarta Selatan, Rabu (29/11/23).
"Jadi bagaimana dana itu mungkin dalam jumlah sama bisa mereurbanisasi 14 kota yang ada sehingga membentuk satu sentra ekonomi baru, tidak hanya satu tapi di berbagai kota, dan ini 14 kotanya sudah ada, sudah kita siap sampaikan kepada publik," imbuhnya.
Hamdan mengatakan anggaran IKN akan dialihkan untuk pengembangan 14 kota di luar Pulau Jawa. Dia menyebut hal itu dilakukan untuk memajukan pusat pertumbuhan dan industri.
Baca Juga:
Apa Visi ke Depan? Pertahanan Negara, Kedaulatan Bangsa
"Jadi tidak seperti konsep ikn ya tetapi konsep membangun pusat pertumbuhan dan industri di luar Jawa yang baru jadi artinya ini strategi untuk memajukan dan menghilangkan gap ya antara Indonesia barat dan Indonesia timur, jadi ini konsep dasarnya," ujarnya.
Hamdan mengatakan dewan pakar juga mengusulkan untuk mewujudkan 15 juta pekerjaan baru. Dewan Pakar AMIN juga turut mengusulkan pentingnya Kredit Usaha Rakyat (KUR) tanpa bunga untuk dibawa dalam kampanye AMIN.
"Dewan pakar bersepakat untuk mewujudkan 15 juta pekerjaan baru, keluarga lokal punya pekerjaan baru, karena saat ini dewan pakar menekankan banyak pekerjaan-pekerjaan yang diambil alih kepada keluarga non-reside atau keluarga yang bukan asli daerah itu," ucapnya.
"Dewan pakar sedang membicarakan pentingnya Kredit Usaha Rakyat (KUR) tanpa bunga agar UMKM ini bahagia dan keluarga sejahtera, karena yang ada ini tetap ada bunganya meskipun rendah," sambungnya.
Dewan pakar meminta AMIN juga mengusulkan soal bantuan pangan yang diperbesar menjadi dua kali lipat. Ada juga program satu rumah, satu sarjana, satu pengusaha yang juga diusulkan.
"Bantuan pangan yang bisa diperbesar dua kali lipat dari yang ada sekarang. Ini dimaksudkan untuk menjamin keluarga-keluarga Indonesia itu berlimpah pangannya sehingga anak-anak Indonesia sehat," ujarnya.
"Program satu rumah, satu sarjana, dan satu pengusaha ini perlu diwujudkan untuk menjamin adanya keluarga Indonesia yang jauh dari kemiskinan," lanjutnya.
Tak hanya itu, Hamdan mengatakan ada juga usulan program lingkungan. Di mana, katanya, masyarakat yang melestarikan lingkungan akan diberikan insentif.
"Adanya program lingkungan, di mana masyarakat mendapatkan suatu insentif langsung per keluarga mereka bila melestarikan lingkungannya atau menghijaukan lingkungannya," tuturnya.
Terakhir, Hamdan dan timnya mengusulkan reindustrialisasi untuk mewujudkan industri yang kuat. Dewan pakar juga membahas mengenai pentingnya badan pembiayaan baru untuk modal bagi masyarakat rentan.
"Reindustrialisasi, kita menyadari tidak ada satu negara maju yang kuat tanpa industri yang kuat, dan saat ini industri kita terus mengalami penurunan dimana kontribusi industri hanya 16 persen per GDP, kita ingin meningkatkan ke level 30-35 persen," ucapnya.
"Tim dewan pakar membicarakan pentingnya membentuk badan pembiayaan baru untuk fokus pada pangan, perumahan, dan modal kerja untuk masyarakat rentan dan anak-anak muda," lanjutnya.
[Redaktur: Sandy]