Eks Panglima Kodam Jaya itu mengingatkan, prajurit jangan mudah mengirim berita yang belum bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Dia juga meminta prajurit jangan mudah terprovokasi berita hoaks.
Baca Juga:
Sejarah Panser Ferret Legendaris di Tubuh Militer Indonesia
Tidak lupa, ia meminta mereka menghindari fanatik yang berlebihan terhadap suatu agama.
"Bijaklah dalam bermain media sosial sesuai dengan aturan yang berlaku bagi prajurit. Hindari fanatik yang berlebihan terhadap suatu agama. Karena semua agama itu benar di mata Tuhan," ucap eks Gubernur Akmil tersebut.
Dudung juga menekankan, dalam setiap melaksanakan latihan ataupun tradisi masuk satuan harus profesional dan proporsional.
Baca Juga:
Mengenal Airbus A400M, Pesawat Angkut Militer yang Bakal Dimiliki Indonesia
Dudung meminta tradisi prajurit baru dilakukan secara tegas, namun tidak kasar.
"Laksanakanlah pembinaan tradisi kepada prajurit yang baru masuk secara keras sesuai aturan, tetapi bukan kasar. Karena tujuan dari tradisi satuan adalah untuk membangun kebanggaan dan jiwa korsa tanpa kekerasan maupun tindakan-tindakan yang dapat merugikan diri sendiri dan satuan," kata Dudung.
Kehadiran Dudung disambut prosesi dengan menerima laporan dari Komandan Batalyon (Danyon) Zeni Tempur 9/Lang Lang Bhuwana Kostrad, Letkol Czi Setiawan Nur Prakoso Utomo.