WahanaNews.co | Wakil Rektor II bidang Administrasi Umum dan Keuangan Universitas Lampung Prof Asep Sukohar mengungkapkan salah satu suap Rektor Unila nonaktif Karomani digunakan untuk keperluan Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) di Lampung.
PBNU membantah soal aliran dana tersebut.
Baca Juga:
Kakanwil Kemenag Sulbar Beri Sambutan di Konferwil IV NU di Ponpes Kanang
"Intinya tidak ada bantuan dari kasus Unila ke panitia pelaksana Muktamar. Semuanya hanya klaim sepihak dari terdakwa," kata Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) bidang Keagamaan, Ahmad Fahrurrozi (Gus Fahrur), dilansir dari Detikcom, Kamis (17/11/2022).
Gus Fahrur mengatakan panitia Muktamar NU telah memiliki anggaran Muktamar sendiri.
Menurutnya pelaksanaan Muktamar NU telah berlangsung secara tertib.
Baca Juga:
BSN Gelar Rapat Kerja Bahas Pengelolaan Sampah Berkelanjutan di Gedung PBNU
"Panitia Muktamar NU sudah selesai melaporkan semua anggaran pelaksanaan Muktamar, tidak boleh ada sumbangan yang tidak halal. Kesalahan terdakwa pribadi tidak boleh mencatut pelaksanaan muktamar NU. Pelaksanaan muktamar NU sudah ada anggaran dan perencanaan secara tertib," ungkapnya.
Gus Fahrur membantah terkait aliran dana dari Karomani untuk pelaksanaan Muktamar NU ke 34.
Meski demikian, menurutnya bisa jadi hal itu merupakan inisiatif Karomani sendiri tanpa dilaporkan ke panitia Muktamar NU.