WahanaNews.co | Wakil Rektor II bidang Administrasi Umum dan Keuangan Universitas Lampung Prof Asep Sukohar mengungkapkan salah satu suap Rektor Unila nonaktif Karomani digunakan untuk keperluan Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) di Lampung.
PBNU membantah soal aliran dana tersebut.
Baca Juga:
PLN LAKSANAKAN GELAR PERALATAN DAN PASUKAN PEKERJAAN KONTRUKSI JARINGAN WILAYAH KERJA PROVINSI JAMBI TAHUN 2024
"Intinya tidak ada bantuan dari kasus Unila ke panitia pelaksana Muktamar. Semuanya hanya klaim sepihak dari terdakwa," kata Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) bidang Keagamaan, Ahmad Fahrurrozi (Gus Fahrur), dilansir dari Detikcom, Kamis (17/11/2022).
Gus Fahrur mengatakan panitia Muktamar NU telah memiliki anggaran Muktamar sendiri.
Menurutnya pelaksanaan Muktamar NU telah berlangsung secara tertib.
Baca Juga:
Bawaslu Perintahkan KPU Tetapkan 2 Kader PKB yang Dibatalkan sebagai Calon Legislatif Terpilih
"Panitia Muktamar NU sudah selesai melaporkan semua anggaran pelaksanaan Muktamar, tidak boleh ada sumbangan yang tidak halal. Kesalahan terdakwa pribadi tidak boleh mencatut pelaksanaan muktamar NU. Pelaksanaan muktamar NU sudah ada anggaran dan perencanaan secara tertib," ungkapnya.
Gus Fahrur membantah terkait aliran dana dari Karomani untuk pelaksanaan Muktamar NU ke 34.
Meski demikian, menurutnya bisa jadi hal itu merupakan inisiatif Karomani sendiri tanpa dilaporkan ke panitia Muktamar NU.