WahanaNews.co | Salah satu kelompok yang paling rentan dipolitisasi saat Pemilu 2024 mendatang dinilai Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) adalah LGBT.
Hal itu diungkapkan oleh Komisioner Komnas HAM Pramono Ubaid Tanthowi, setelah pihaknya melakukan pemantauan Pra Pemilu sejak April sampai Mei 2023.
Baca Juga:
Soal Hasil Pilpres 2024: PTUN Jakarta Tak Terima Gugatan PDIP, Ini Alasannya
"Mereka rentan menjadi korban politisasi. Jadi ada misalnya caleg caleg atau partai-partai yang misalnya menyatakan 'Kami anti-LGBT, kita akan memberantas LGBT' yang kayak gini gini gitu," kata Pramono di kawasan Jakarta Pusat, Jumat (12/5) seperti dikutip dari CNNIndonesia.
Pramono menilai seruan anti-LGBT berpotensi digunakan untuk menggaet suara. Bahayanya, kata Pramono, para kandidat yang mempolitisasi LGBT tak peduli dampak yang akan didapat oleh kelompok tersebut.
Menurutnya, mereka bisa menyebabkan kelompok tersebut mendapat diskriminasi dan persekusi yang lebih parah. Pramono mengingatkan kelompok LGBT tetap mempunyai hak yang sama.
Baca Juga:
KPU Labura Verifikasi Berkas Calon Bupati dan Wakil Bupati di Rantau Prapat: Pastikan Dokumen Sah
"Jadi hanya untuk menarik simpati masyarakat kelompok tertentu nah ini yang misalnya jauh lebih berbahaya, jadi kerentanan-kerentanan ini yang masih sering terjadi di masyarakat kita," ujarnya.
"Ini butuh waktu panjang untuk menyadarkan untuk bisa menerima kehadiran siapapun termasuk ekspresi ekspresi apa namanya kecenderungan seksualitas yang beragam itu jadi ini problem kita di banyak tempat," imbuhnya.
Selain itu, Pramono mengatakan politisasi LGBT juga menyebabkan hak-hak mereka terancam, terutama hak politik.