Menurut dia, pemerintah lebih punya strategi open
management, open minded dan menghindari konflik kepentingan atau conflict
interest.
"Paling utama transparansi ke publik berkata apa
adanya dan juga membuka komunikasi yang seluas-luasnya. Menutup celah
radikalisme dan intoleran dan membuka diri untuk hal yang positif. Perlu adanya
persuasif (pendekatan) dan harus menghindari politik pencitraan," ucap
Jerry.
Baca Juga:
Diklaim Bakal Jadi Bom Waktu, Connie Amankan Dokumen Milik Hastodi Rusia
Dalam kesempatan itu, Jerry mengatakan, reformasi yang
telah berjalan 23 tahun diharapkan bangsa Indonesia mampu mempertahankan nilai
demokrasi, memperkokoh nilai persatuan serta menegakkan nilai-nilai Pancasila.
"Saya kira nilai-nilai reformasi bisa terasa
sampai saat ini. Kita perlu berterima kasih pada tokoh reformis yakni mahasiswa
Trisakti yang tewas saat terjadi pergolakan menurunkan rezim Orde Baru. Kita
tinggal menjaga dan memelihara nilai reformasi itu," tuturnya.
Jerry juga menambahkan telah terjadi juga reformasi
birokrasi seperti one stop service, seperti perbaikan integritas dalam
pemberian pelayanan, penghematan dalam proses pengadaan barang dan jasa,
meningkatnya motivasi kerja dan kebanggaan atas instansi-nya, meningkatnya
produktivitas karyawan serta kompetitif-nya sistem remunerasi instansi.
Baca Juga:
Pengamat Sebut PDIP Kalah di Jateng Karena Faktor Jokowi dan Prabowo
Berdasarkan catatan KemenPAN-RB, kata Jerry, terjadi
juga perbaikan akuntabilitas instansi pemerintah. Persentase instansi
pemerintah provinsi yang akuntabel naik dari 31 persen tahun 2010 menjadi 63
persen tahun 2011 dan 76 persen tahun 2012.
Sementara untuk pemerintah kabupaten/kota, naik dari 5
persen tahun 2010 menjadi 13 persen tahun 2012.
Untuk pemerintah pusat naik dari 63 persen tahun 2010
menjadi 83 persen tahun 2011 dan 95 persen tahun 2012 serta target keseluruhan
pada tahun 2014 adalah 80 persen.