WahanaNews.co | Relawan Woman Crisis Center Jombang, Ana Abdillah, mengungkapkan kasus perkosaan santriwati oleh Moh. Subchi Azal Tsani alias Mas Bechi, sebenarnya sudah terjadi sejak 2012.
Namun korban pertama pencabulan santriwati oleh anak pengasuh Pondok Pesantren Shiddiqiyyah itu tidak berani melapor ke polisi karena dilarang oleh orang tuanya.
Baca Juga:
Bus Wisata Rombongan SMP PGRI 1 Wonosari Malang Alami Kecelakaan Tragis
“Sebab tak hanya anaknya yang jadi jemaah di situ, orang tuanya pun juga jemaah di pondok tersebut,” kata Ana ketika dihubungi, Ahad, 10 Juli 2022.
Menurut Ana, korban pertama Mas Bechi yang berinisial IP, disetubuhi sejak berusia 15 tahun. Bertahun-tahun IP menyimpan kepiluan hatinya karena selain dilarang oleh orang tuanya untuk memperpanjang masalah, dia juga diintimidasi oleh pelaku.
“Bahkan sempat dianiaya sampai tubuhnya lebam-lebam,” kata Ana.
Baca Juga:
Sebar Foto Bawa Sajam, Anggota Gengster Tangkis Balik di Jombang Dibekuk
Ana berujar, IP, yang sekarang telah berumah tangga, masih menyimpan foto-foto kekerasan itu. Korban mengaku masih mengalami trauma sampai sekarang.
Kepada Ana, IP mengungkapkan rasa senangnya bahwa kasus kekerasan seksual oleh Mas Bechi yang telah terpendam lama itu akhirnya ditangani polisi.
“Sikap orang tua korban yang tak ingin ramai-ramai, ditambah hegemoni pondok, membuat rangkaian kasus kekerasan seksual itu hanya di bawah permukaan,” ujarnya.