Suzie juga memandang langkah Rusia menarik pasukannya dari Pulau Ular merupakan cara untuk membenarkan langkah negaranya merebut kawasan tersebut.
Saat mengumumkan penarikan pasukan itu, Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan bahwa keputusan itu diambil sebagai simbol iktikad baik agar Ukraina bisa mengekspor produk agrikultur.
Baca Juga:
Presiden Rusia Ucapkan Selamat kepada Prabowo-Gibran di Pemilu 2024
Mereka menegaskan bahwa penarikan tersebut membuktikan bahwa Rusia tidak menghalangi upaya PBB membangun koridor kemanusiaan.
Keputusan itu diambil Rusia tepat setelah Ukraina menggempur pasukan Moskow di pulau yang terletak di Laut Hitam itu.
Selama ini, Pulau Ular menjadi sorotan karena menjadi salah satu jalur lalu lintas pangan. Ukraina menuding pasukan Rusia kerap mencuri pasokan gandum di Pulau Ular, yang memicu krisis pangan.
Baca Juga:
Presiden Ukraina Katakan Rusia Hantam Supermarket dan Tewaskan 48 Orang
"Dia melakukan pengunduran diri dari Snake Island itu karena dia pikir, kalau dia menyatakan tidak lagi memblokade pangan, dia tidak usah mundur dari wilayah yang direbutnya itu," ujar Suzie.
"Yang harus dilakukan sekarang oleh kekuatan Barat dan swasta adalah membersihkan ranjau-ranjau di lautan itu dan meyakinkan kapal-kapal bahwa mereka aman untuk tidak ditembak oleh kapal Rusia," tambahnya. [rsy]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.