WahanaNews.co | Polisi mengungkapkan pihak ekspedisi JNE telah mengganti paket beras bansos atau bantuan sosial presiden Joko Widodo yang terkubur di Kampung Serab, Sukmajaya, Depok, Jawa Barat.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan menjelaskan, dalam pemeriksaan yang telah dilakukan, JNE mengklaim penggantian bansos itu dilakukan dengan paket yang setara.
Baca Juga:
Ketum DP Serahkan Bansos Untuk Masyarakat Terdampak Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di NTT
Berdasarkan keterangan JNE dari hasil pemeriksaan, Zulpan mengatakan paket yang dikubur itu merupakan bansos presiden yang telah rusak dan basah akibat terkena hujan.
"Kemudian dikarenakan beras basah, maka itu, menurut JNE adalah tanggung jawab JNE, dan beras tersebut telah diganti JNE dengan paket setara," ujar Zulpan kepada wartawan, Senin (1/8).
Kendati demikian, Zulpan mengaku masih belum bisa memastikan kebenaran penggantian paket bansos presiden itu. Sebab, sampai saat ini pihaknya baru mendapatkan keterangan lisan pihak JNE.
Baca Juga:
Dinsos Kotim Hentikan Sementara Penyaluran Bansos Hingga Pilkada 2024 Usai
"Dan ini juga, keterangan ini belum didukung dengan dokumen jadi baru keterangan pemeriksaan tadi secara lisan," jelasnya.
Sebelumnya, Zulpan menyebut, JNE menjalin kerjasama dengan PT DNR untuk menyalurkan paket bantuan sosial. Total dari hasil kesepakatan, JNE menyalurkan paket bansos sebanyak ratusan ribu ton.
"Jumlah beras yang dikirim JNE dalam kontrak dari PT DNR sebagai pememang kontrak dari pemerintah, berdasarkan hasil pemeriksaan hari ini sekitar ratusan ribu ton, kami belum sampaikan detailnya," jelasnya.
JNE diketahui menjalin kerjasama dengan PT DNR untuk menyalurkan paket bantuan sosial ke masyarakat di kawasan Depok. Total dari hasil kesepakatan, JNE menyalurkan paket bansos sebanyak ratusan ribu ton.
"Jumlah beras yang dikirim JNE dalam kontrak dari PT DNR sebagai pememang kontrak dari pemerintah, berdasarkan hasil pemeriksaan hari ini sekitar ratusan ribu ton, kami belum sampaikan detailnya," jelasnya.
Paket bansos itu disimpan di gudang Bulog di kawasan Pulogadung, Jakarta Timur. Suatu waktu, pihak JNE hendak menyalurkannya ke masyarakat, hanya saja mengalami gangguan dalam perjalanannya hingga rusak.
VP of Marketing JNE Eri Palgunadi, tak menampik adanya penguburan paket Banpres yang berada di Depok, Jawa Barat. Kendati demikian ia berdalih hal itu dilakukan lantaran bansosnya rusak.
Eri mengklaim penguburan barang rusak itu sudah sesuai standar operasional prosedur serta tidak ada aturan yang di langgar.
"Sudah melalui proses standar operasional penanganan barang yang rusak sesuai dengan perjanjian kerja sama yang telah disepakati dari kedua belah pihak," ujar Eri melalui keterangan resmi.
Sebelumnya, warga menemukan beras Bansos Presiden ditimbun di Kampung Serab, Sukmajaya, Depok. Timbunan itu terungkap usai ahli waris pemilik lahan melakukan penggalian dengan alat berat
Dalam foto-foto yang beredar, kondisi beras-beras itu tampak sudah rusak. Beras itu kemungkinan telah ditimbun dalam waktu lama. [qnt]