Mungkin tapi Sulit Terjadi
Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Achmad Baidowi mengatakan, situasi politik di partai Islam sangat sulit untuk memastikan koalisi poros partai Islam di Pemilu 2024 terjadi.
Baca Juga:
Anies Gagal Maju Pilkada Jakarta, RK-Suswono Resmi Didukung 15 Partai
“Situasi politik di partai Islam di Indonesia sendiri, sangat sulit untuk bisa sebuah gagasan yang fobia, misalkan kalau ada keinginan mewacanakan poros Islam,” kata Awiek, sapaan karibnya.
Meski begitu, jika melihat demografi dan kategorisasi pemilih Indonesia yang dominan muslim, Wakil Ketua Baleg DPR itu menyebut koalisi poros Islam ini sangat mungkin terjadi.
“Pertanyaan kemudian, kita mau gagah-gagahan menggagas koalisi tapi ternyata kalah, atau kita ingin menang? Itu saja sebenarnya yang dihadapi oleh parpol,” ulasnya.
Baca Juga:
PKS Anggap Wajar Pembagian Jabatan Komisaris untuk Partai Pemenang Pilpres
Dia mengungkapkan, bahkan suara PPP terus menyusut dalam beberapa kali pemilu.
Dia mengambil contoh ketika lima kali pemilu di Orde Baru dan lima kali pemilu di era reformasi. Terlebih, saat NU kembali ke khittah sebagai organisasj masyarakat.
“Muktamar NU di Situbondo, NU kembali ke khittah, artinya NU bukan hanya di PPP tapi berdiaspora ke partai-partai lain."