“Saya berharap kunjungan saya akan terus mempererat hubungan kita, dan kita dapat mengarahkan kerja sama parlementer yang lebih strategis di masa mendatang,” tutur Puan.
Sementara itu Sir Lindsay Hoyle menyampaikan perlunya kerja sama pertahanan antara Indonesia dan Inggris. Termasuk dalam pembuatan kapal perang.
Baca Juga:
Puan Kepada Pendemo UU TNI: Tolong Baca Dahulu Secara Baik-baik Isinya
“Kedua negara juga perlu kerja sama pengembangan manufacturing, farmasi, dan peningkatan kerja sama dalam bidang pendidikan,” jelas Hoyle.
Sebelum acara Talking Lunch, Lindsay Hoyle mengajak Puan dan rombongan untuk melihat Prime Minister's Questions (PMQs) di Gedung Parlemen Inggris. PMQs adalah sesi khusus di parlemen Inggris yang merupakan tradisi konstitusional di mana Perdana Menteri menjawab pertanyaan para anggota dewan.
Pada kesempatan tersebut, Puan hadir sebagai observer di House of Commons Chamber Gallery. Selama sekitar 40 menit, ia menyaksikan PM Inggris Rishi Sunak yang merupakan pimpinan Partai Konservatif Inggris mendapat pertanyaan-pertanyaan dari anggota House of Commons UK.
Baca Juga:
Jokowi Akui Belum Bertemu Megawati, Tapi Pastikan Hubungan Tetap Baik
Rishi Sunak berdiri dikelilingi oleh anggota Partai Buruh sebagai partai oposisi Inggris yang duduk mengitarinya. Sementara anggota parlemen dari Partai Konservatif duduk di sisi lain. PMQs dipimpin langsung oleh Lindsay Hoyle.
PMQs kali ini digelar di tengah mogok massal pekerja di Inggris. Kegiatan hearing antara pihak parlemen dan pemerintah Inggris itu salah satunya membahas soal seputar penanganan krisis biaya hidup dan aksi boikot pekerja. [sdy]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.