"Hari ini kami melihat video Rocky Gerung, dan pernyataannya dapat dikategorikan sebagai penghinaan terhadap Presiden," ujar Ketua Barikade 98, Benny Rhamdani.
Benny menegaskan bahwa tidak ada alasan bagi siapa pun untuk menghina Presiden, karena ia merupakan sosok pemimpin negara yang dipilih oleh mayoritas masyarakat Indonesia melalui proses demokrasi.
Baca Juga:
Murka di Hadapan Rocky Gerung, Inilah Profil Silfester Matutina
Selain tuduhan penghinaan, relawan juga melaporkan Rocky Gerung atas dugaan provokasi. Rocky dituduh telah mendorong masyarakat untuk melakukan aksi protes seperti yang terjadi pada tahun 1998.
"Bahkan, dia memprovokasi rakyat untuk melakukan aksi pada tanggal 10, sebagaimana yang terjadi pada tahun 1998," ujar Benny.
Laporan ini didasarkan pada video viral yang menampilkan Rocky Gerung menghina Presiden Joko Widodo.
Baca Juga:
Viral Debat Panas Rocky Gerung Vs Silfester Matutina di Layar Kaca
Dalam rekaman tersebut, Rocky Gerung menyebut Jokowi hanya memikirkan kepentingan pribadinya menjelang akhir masa jabatannya sebagai Presiden. Dia juga menggunakan kata-kata kasar.
“Kalau dia tidak menjadi presiden, maka dia akan menjadi warga biasa, tetapi ambisi Jokowi adalah mempertahankan warisannya. Dia pergi ke Cina untuk menawarkan IKN (Indonesia Knowledge Network), dia terus berpindah dari satu koalisi ke koalisi lain untuk mencari kejelasan tentang dirinya," ujar Rocky.
“Dia hanya memikirkan nasibnya sendiri, tanpa memperhatikan nasib kita,” lanjut Rocky dalam video tersebut. [eta]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.