WahanaNews.co | Sejumlah pentolan dan
politisi muda
berlatarbelakang aktivis Muhammadiyah kepincut dan akhirnya memutuskan
bergabung dengan Partai Usaha
Kecil Menengah (UKM), yang
baru di-launching pada 1 Januari 2021.
Sebut
saja Syafrudin Budiman, mantan Ketua Bidang Ekonomi DPP Ikatan Mahasiswa
Muhammadiyah (IMM) periode
2006-2008, yang kini menjadi Sekretaris
Jenderal DPP Partai UKM.
Baca Juga:
Didorong Nyapres di 2024, LaNyalla Mattalitti: Terima Kasih, Partai UKM!
Selain
itu, ada pula KH Imam
Addaruqutni, mantan
Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, yang
didaulat sebagai Ketua Majelis Tinggi dan Ketua Dewan Pembina DPP Partai UKM.
Selanjutnya, ada Anasrullah, mantan aktivis DPP IMM yang dipercaya sebagai Ketua
Umum Gerakan Rakyat Usaha Kecil Menengah (Gerak UKM), lalu Usra
Waliulung, mantan aktivis
Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM), yang ditetapkan sebagai Ketua Umum Pelajar Usaha Kecil Menengah
(Pelajar UKM).
Ada pula sosok pengacara Fauzi SH MH, mantan aktivis
IMM Kota Malang, Jawa Timur, yang
menjadi Wakil Ketua Umum DPP Partai UKM.
Baca Juga:
Partai UKM Dorong Ketua DPD RI Jadi Capres 2024
Bahkan, di berbagai
Propinsi dan Kabupaten/Kota, banyak
aktivis atau eksponen Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) yang terlibat
menjadi pendiri dan inisiator Partai UKM.
"Alhamdulillah, banyak kader dan aktivis atau eksponen AMM bergabung
dan terlibat mendirikan Partai UKM. Sebuah partai yang nasionalis, kebangsaan, dan mencerahkan peradaban, serta peduli pada rakyat
bawah. Ini sejalan dengan perjuangan Muhammadiyah yang ingin mengentaskan
kemiskinan, melawan kebodohan, dan
mensejahterakan masyarakat lewat pendidikan, kesehatan, dan ekonomi," kata Anasrullah, Ketua Umum Gerak
UKM, Rabu (20/1/2021).
Menurutnya, Partai
UKM lahir sebagai partai berideologi Pancasila dan berlandaskan pada ekonomi
kerakyatan.