WahanaNews.co | Istri Irjen Pol Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, ternyata pernah memanggil adik Brigadir J untuk berkunjung ke kediamannya.
Adik Brigadir J juga merupakan seorang anggota polisi, yaitu Bripda LL.
Baca Juga:
Perjalanan Vonis Ferdy Sambo dari Hukuman Mati Jadi Penjara Seumur Hidup
Bripda LL juga saling kenal dengan keluarga Irjen Ferdy Sambo.
Bahkan, istri Irjen Ferdy Sambo sempat berjanji kepada Bripda LL.
Kamaruddin Simanjuntak, pengacara keluarga Brigadir J, mengatakan bahwa seminggu sebelum Brigadir J tewas, sang adik sempat datang ke rumah dinas Irjen Ferdy Sambo.
Baca Juga:
Seluruh Tergugat Tak Hadir, Sidang Gugatan Rp 7,5 M Keluarga Brigadir J Ditunda
Adik Brigadir J tersebut sempat mendatangi rumah yang kelak justru menjadi tempat sang kakak meregang nyawa itu.
Usut punya usut, rupanya kedatangan adik Brigadir J adalah lantaran diundang oleh istri Irjen Ferdy Sambo.
Disebutkan Kamaruddin, Brigadir J memang anak buah kesayangan Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.
"Bahkan disayang oleh komandan, termasuk Bapak dan Ibu (Ferdy Sambo dan istrinya)," kata Kamaruddin dalam program AIMAN, yang tayang di KompasTV pada Senin (1/8/2022) kemarin.
Hal ini dibuktikan oleh istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi Sambo, yang sempat memanggil adik Brigadir J yang sama-sama berprofesi sebagai polisi, yakni Bripda LL.
Adik Brigadir J yang bertugas di Yanma Polri diminta datang ke rumah dinas Ferdy Sambo pada 1 Juli 2022 lalu.
Saat pertemuan tersebut, Putri Candrawathi memberikan dompet merek Pedro dengan uang senilai Rp 5 juta, dan menjanjikan untuk membantu kepindahannya ke Jambi.
"Ibu Putri memanggil adik almarhum yang juga polisi berdinas di Yanma (Mabes) Polri bernama Reza, dia dipanggil dan dihadiahi uang dan tas," ujar Kamaruddin Simanjuntak.
Tak hanya itu, kata Kamaruddin Simanjutak, adik almarhum, Bripda LL, juga dijanjikan jabatan baru di Polda Jambi.
"Ini semua diberikan oleh ibu Putri karena selama ini Brigadir J bekerja baik bersama pak Ferdy Sambo," katanya.
Akan tetapi, ternyata Bripda LL dimutasi dari Mabes Polri ke Polda Jambi, tak lama setelah kasus tewasnya Brigadir J mencuat ke publik.
Kamaruddin Simanjutak juga membeberkan aktivitas Brigadir J pada hari di mana ia tewas, yakni Jumat (8/7/2022).
Kamaruddin Simanjuntak pun menjelaskan, pada pukul 08.00 WIB, Brigadir J masih mengomentari sejumlah foto-foto yang dikirimkan keluarganya ke aplikasi WhatsApp.
Di mana saat itu keluarga Brigadir J tengah melakukan ziarah ke Balige, Sumatera Utara.
"Setiap foto dikomentari dan komunikasinya interaktif, sampai dengan jam 10.58 WIB," terang Kamaruddin Simanjuntak.
Selain itu, Brigadir J meminta izin sekaligus berpamitan karena akan mengawal rombongan istri Ferdy Sambo dari Magelang, Jawa Tengah, menuju Jakarta.
Lama perjalanan saat itu diketahui sekitar tujuh jam perjalanan, sehingga diperkirakan baru pada pukul 17.00 - 18.00 WIB rombongan sampai di Jakarta.
Selain itu, Kamaruddin Simanjuntak juga beberkan hal yang menimbulkan spekulasi bahwa ponsel Brigadir J sudah dikuasai oleh pihak ketiga hingga detik ini.
Lanjut kamaruddin Simanjuntak, hingga saat ini belum diketahui di mana HP itu berada.
"3 handphone dengan 4 nomor milik Brigadir J," tukasnya.
"Pertanyaannya lagi, siapa yang menguasai handphone Brigadir J, karena diduga tergeletak di meja di rumah dinas itu," kata dia.
Kamaruddin Simanjuntak menyebutkan, tidak mungkin ada orang lain yang masuk ke dalam rumah dinas sembarangan.
"Jadi, siapa yang menguasai?" tanya Kamaruddin.
Sebelumnya diwartakan, kuasa Hukum keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak, pada akun Facebook-nya meminta agar hasil autopsi diumumkan segera secara terbuka.
Selain itu, ia juga mendukung agar setelah proses autopsi pemakaman ulang Brigadir J dilakukan secara kedinasan.
Tak hanya mendukung hal tersebut, Kamaruddin Simanjuntak mengunggah momen Brigadir J saat video call dengan sang kekasih, Vera Simanjuntak, dan mengaku hendak dibunuh.
Pada video itu itu, terlihat Brigadir J sedang merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur.
Terlihat ia menyandarkan kepalanya di sebuah bantal dengan sarung berwarna putih.
Tampak pula kain mirip selimut warna cokelat di dadanya.
Brigadir J juga terlihat mengenakan baju berwarna hitam.
Pada foto itu, tampak wajah Brigadir J meringis, dan matanya melirik ke sisi kanannya.
Sementara sang kekasih memasang wajah sedih melihat sang kekasih di balik video call tersebut.
Menurut Kamaruddin Simanjuntak, foto itu merupakan momen saat Brigadir J meminta Vera untuk mencari penggantinya.
Bukan tanpa sebab, Brigadir J saat itu menyebut dirinya bakal pergi untuk selamanya karena akan dibunuh.
Tampaknya video itu merupakan bukti adanya pengancaman terhadap Brigadir J.
"Noted: Keterangan Poto Alm. Brigadir Nopriansyah Yoshua Hutabarat, Ketika Alm : Pamitan & Memohon Maaf serta Meminta Mencari "pria lain" Sebagai Pengganti Dirinya,
Sekaligus Menjelaskan Bahwa Dia Akan Pergi Untuk Selamanya,
Karena "akan Dibunuh Oleh Para Squad Lama Yang Pada Kurang Ajar..!" tulis Kamarudin Simanjuntak. [gun]