"Apa perlu tafsir lagi? Rasanya sudah jelas, ya. Kepemimpinan politis harus tumbuh berbarengan dengan kepemimpinan moral-etis, sebab kalau tidak, politik tidak akan mampu melahirkan transformasi peradaban," ucapnya.
"Dalam sikon (situasi kondisi) yang penuh keprihatinan seperti sekarang, Ketum kembali mengingatkan nilai-nilai Pancasila sebagai 'bintang penuntun' (leitstern, guiding star) kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat. Tindakan-tindakan mumpungisme dan parasitik harus dilawan secara kolektif," jelasnya.
Baca Juga:
Terkait Kasus Hasto, KPK Panggil Dua Anggota DPR dari Fraksi PDIP
Megawati Singgung Sosok Parasit di Tengah Pandemi
Sebelumnya, Megawati awalnya menyinggung masih ada kelompok yang antikemajuan saat ini. Megawati mengambil contoh seperti mereka yang menolak uluran dari pemerintah.
Baca Juga:
Terkait Kasus Hasto, Satpam Markas PDIP Hingga Eks Komut PT Inalum Dipanggil KPK
"Fakta di lapangan kadang-kadang terus lain, masih saja ada kekuatan anti kemajuan, mereka menolak bentuk protokol kesehatan karena keyakinan sempit yang meminggirkan nalar dan alam pikir, mereka menolak berbagai uluran tangan pemerintah seperti vaksin," kata Megawati dalam sambutannya di HUT ke-49 PDIP yang digelar virtual, Senin (10/1).
Megawati juga menyindir pihak yang mencari keuntungan di tengah pandemi. Dia mengatakan kelompok itu bertindak bagai benalu yang menginduk pada inangnya.
"Selain itu, saya melihat masih saja ada kelompok politik mencoba memancing di air keruh, di luar itu ada juga suatu kelompok kepentingan yang bertindak bagaikan benalu yang menginduk pada inangnya, atas nama pandemi mereka masih saja mencari keuntungan materi," ujarnya