WahanaNews.co, Jakarta - Pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, mengungkapkan situasinya setelah satu tahun berada dalam tahanan oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat - Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM). Ia telah disandera sejak tanggal 7 Februari 2023.
Melansir TEMPO, Kamis (8/2/2024), Philip menyatakan bahwa dirinya dalam keadaan baik selama setahun menjadi tahanan OPM.
Baca Juga:
Puluhan Anak Gaza Meninggal karena Gizi Buruk, Blokade Israel Dikecam Sebagai Kejahatan Perang
Dalam keterangannya di video, Philip mengungkapkan bahwa perlakuan terhadapnya oleh pihak OPM cukup baik, dan dia berusaha mempertahankan sikap positifnya.
Pada tanggal 22 Desember 2023, Philip menyampaikan bahwa kondisi kesehatannya baik dan dia merasa dalam keadaan baik, juga mendapatkan dukungan.
Pilot tersebut menginformasikan bahwa ia diminta untuk membuat rekaman video mengenai keadaannya selama masa tahanan, yang akan dikirimkan jika akses internet tersedia.
Baca Juga:
Perang Iran–Israel Makin Panas: Trump Bingung Mediasi, Teheran Ultimatum Balasan Tanpa Ampun
"Menurut komandan, jika bertemu lagi kita mungkin bisa mencoba melakukan panggilan telepon jika tersedia Wifi,” ucapnya.
Sebelumnya, Kepala Staf Umum Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat, Mayor Jenderal Terianus Satto mengatakan penyanderaan Philip Mark Mehrtens oleh TPNPB-OPM bukan merupakan target utama.
Pilot asal Selandia Baru itu dijadikan jaminan atas pelanggaran pemerintah Indonesia yang mengizinkan penerbangan sipil memasuki wilayah konflik antara OPM dan TNI-Polri.