WahanaNews.co, Jakarta – Ketua KPK Firli Bahuri disebut Koordinator Masyarakat Anti Korupsi (MAKI) Boyamin Saiman, berbohong ketika menjelaskan mobilnya hilang saat rampung menjalani pemeriksaan di Bareskrim Polri. Firli menuturkan terpaksa menggunakan mobil seseorang yang sempat menawarkannya.
Boyamin menjelaskan tidak mungkin mobil Firli Bahuri bisa hilang di Markas Besar (Mabes) Polri. Pasalnya, di sana terdapat pengawalan yang sangat ketat.
Baca Juga:
Kasus Robot Trading Net89, Polisi Sita Rp52,5 Miliar dan 5 Mobil Mewah
"Itu saya yakin berbohong karena tidak mungkin mobil dia hilang di dalam kompleks Mabes Polri. Karena apa? Mobil bisa masuk Mabes Polri itu dengan pengecekan atau pengawasan yang ketat. Karena tanpa akses yang tidak diizinkan masuk ya nggak bisa masuk. Bahkan level anggota yang bisa masuk hanya bintang 1 atau Kombes yang punya akses karena punya jabatan, nggak sembarangan bisa masuk atau anggota kepolisian yang punya akses karena punya jabatan saja yang bisa masuk," ujar Boyamin kepada wartawan, Selasa (21/11/2023) melansir VIVA.
Menurutnya, kata 'hilang' yang digunakan oleh Firli Bahuri itu sangat didramatisir. Dia menyebut kalau pengawasan di Bareskrim Polri pun diawasi oleh banyak kamera CCTV.
"Nah ketika Pak Firli masuk kan diatur untuk bisa masuk, artinya ada yang mengurus protokoler, KPK bersama kepolisian. Jadi istilah hilang itu saya yakin tidak benar. Karena apapun tidak mungkin hilang di dalam. Karena diawasi CCTV segala macam. Kata-kata hilang itu didramatisir. Karena mobil lawyer, tamu biasa, jarang bisa masuk di Mabes Polri," kata dia.
Baca Juga:
Terkait 3 Situs Judol Jaringan Internasional, Bareskrim Sita Aset Rp61 Miliar
Kemudian, Boyamin menjelaskan bahwa ketika Firli Bahuri diperiksa di Bareskrim Polri luput dari pengawalan awak media.
Dia menyebut Firli yang bisa masuk dan keluar menggunakan mobil berbeda tanpa diketahui awak media merupakan satu tanda jika dia tak asing di Mabes Polri.
"Kemarin juga gitu diulangi lagi, diduga naik ke lantai berapa, turun kemudian lewat depan lobby tapi ketahuan wartawan. Jadi saya menyatakan Pak Firli tidak asing di Mabes Polri karena bisa menyusup dan keluar tanpa diketahui wartawan. Dan Itu bukan karena diistimewakan Polri loh. Kecuali kalau diistimewakan, dikawal, dikamuflase. Ini sama sekali tidak dibantu Polri. Jadi Pak Firli tidak asing di Mabes Polri," ucapnya.