WahanaNews.co, Jakarta - Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, menjelaskan bahwa banyak kesalahpahaman yang muncul setelah partainya mengumumkan Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden dalam Pemilihan Presiden 2024.
Paloh mengungkapkan bahwa banyak pihak yang meragukan posisi Partai NasDem, apakah masih tetap berada dalam dukungan terhadap pemerintahan Presiden Joko Widodo atau sudah tidak lagi.
Baca Juga:
Daftar Lengkap 580 Anggota DPR Terpilih 2024-2029 Bakal Ikuti Pelantikan Hari Ini
"Kebebasan setiap warga negara yang memiliki hak politik untuk memilih dan dipilih tidak boleh dibatasi oleh alasan apapun juga," ungkapnya di Medan, Selasa (8/8/2023).
Tindakan ini diambil oleh NasDem, lanjutnya, untuk menghindari kesalahpahaman bahwa deklarasi calon presiden dari partainya akan mengartikan bahwa NasDem keluar dari dukungan terhadap pemerintahan Presiden Jokowi selama ini.
"Sejak tahun 2014, Partai NasDem telah dikenal sebagai partai pendukung pemerintahan Jokowi. Dan pada tahun 2019, partai kami menjadi salah satu pengusung utama pemerintahan Jokowi," tambahnya.
Baca Juga:
Hinca Panjaitan Pimpin Tim Pemenangan Bobby-Surya di Pilgubsu 2024
Paloh menegaskan bahwa Partai NasDem masih tetap berkomitmen untuk memberikan dukungan kepada pemerintahan Jokowi.
Ia menyatakan bahwa mereka telah mantap dalam pilihan mereka untuk mendukung Anies dalam Pemilihan Presiden 2024.
"Saat ini, kami tetap menyatakan bahwa kami adalah partai yang masih memiliki komitmen dalam memberikan dukungan, terutama untuk pemerintahan yang dipimpin oleh Jokowi. Namun, kami juga bijak, karena setelah kami mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai calon presiden pada 3 Oktober 2022, kami dihadapkan pada situasi yang berbeda," jelasnya.
Setelah deklarasi dukungan kepada Anies, Paloh menyatakan bahwa banyak yang mempertanyakan apakah Partai NasDem masih tetap berada dalam barisan partai yang mendukung pemerintahan Jokowi.
"Suasana yang mempertanyakan apakah kita masih dalam barisan partai dalam pemerintahan atau tidak. Suasana apakah kita sudah meninggalkan pemerintahan ini atau tidak. Kita harus menegaskan kembali kesalahpahaman ini. Yang dimaksud NasDem sejatinya adalah kita ingin agar proses perjalanan, sistem dan demokrasi di negeri ini harus tetap terjaga seutuhnya," ujarnya.
Lebih lanjut, Paloh menyebut Anies akan memenangi Pilpres 2024 jika memang Tuhan menghendaki.
"Sebagai suatu panggilan demokrasi. Kita harus persiapkan segala sesuatu. Kita berharap capres yang kita perjuangkan insyaallah kalau memang tuhan memberikan rida-Nya dia akan terpilih menjadi presiden," katanya.
Selain itu, Paloh berharap NasDem yang selama ini posisinya sebagai partai kelas menengah bisa naik kelas. Ia mengajak seluruh kader NasDem agar tetap menjaga soliditas.
"Kita punya harapan dan keyakinan kita berkehendak dan punya obsesi besar bahwa kita akan naik kelas menjadi partai kelas atas. Sumatera basis utama kita adalah Sumatera Utara," ujarnya.
NasDem telah membangun koalisi bersama Demokrat dan PKS. Mereka sepakat mengusung Anies sebagai calon presiden. Namun, hingga kini Anies belum mengumumkan nama cawapres pendampingnya di Pilpres 2024.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]