“Kalau meriksa beneran, orang gak akan ribut ini kena tembak peluru atau kena luka sayat? Atau luka tumpul? Atau dokter-dokteran yang meriksa?” ucapnya, dilansir dari YouTube Kompas TV.
Susno Duadji juga menilai hasil autopsi ulang Brigadir J akan merubah jalan cerita kasus kematian ajudan Irjen Ferdy Sambo itu.
Baca Juga:
Sederet Kontroversi Pendeta Gilbert Lumoindong, Pernah Singgung Kasus Brigadir J
Dalam sebuah acara di salah satu televisi, Susno Duadji mengatakan, jika apa yang didapatkan dalam otopsi ulang berbeda dengan hasil otopsi ulang pertama, maka ceritanya akan lain.
"Kalau apa yang didapat dari hasil forensik (otopsi ulang) berbeda dengan hasil dokter forensik pertama, maka akan merubah jalannya cerita penyidikan menjadi 180 derajat," ujar Susno.
Karena, menurut Susno, penyidikan saat ini adalah kasus tembak menembak.
Baca Juga:
Susno Duadji: Kapolri Sakti, Film Ferdy Sambo Bisa Kuras Airmata
Berarti, waktu saat ditembak, Brigadir J masih hidup.
Tapi, kalau ternyata Brigadir J dianiaya dulu, maka ceritanya akan berubah 180 derajat. [gun]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.