Ia mengungkapkan bahwa mereka yang tergabung sebagai "Pejuang PPP" tidak pernah mendapatkan izin atau berkoordinasi dengan dirinya atau komponen DPP PPP lainnya terkait deklarasi tersebut.
Untuk itu, ia merekomendasikan beberapa penegakan disiplin pada internal partainya.
Baca Juga:
Bobby-Surya Percaya Hinca Panjaitan Pimpin Tim Pemenangan
“Jika yang bersangkutan adalah caleg, maka Majelis Pertimbangan DPP PPP merekomendasikan yang bersangkutan agar tidak dilantik meskipun terpilih dalam Pileg 2024,” ujar pria yang akrab disapa Romy tersebut.
Romy dengan tegas menyatakan kembali dukungan dari partainya kepada Ganjar-Mahfud, dan dia mengajak kader-kader PPP untuk tetap bersatu.
Menurut Romy, mereka yang beralih dukungan tidak memiliki hak untuk mengatasnamakan DPP PPP atau menggunakan atribut-apapun yang terkait, termasuk logo, nama, atau elemen lainnya.
Baca Juga:
Resmi, 50 Politisi Kota Depok sebagai Legislator DPRD Periode 2024 - 2029
"Semua pejabat dan struktur kepemimpinan partai di semua tingkatan, baik dari DPP, DPW, DPC, PAC, dan Ranting PPP, serta calon legislatif PPP di seluruh Indonesia, diharapkan untuk tetap mematuhi keputusan partai dalam mendukung Ganjar-Mahfud pada Pemilihan Presiden 2024," ujar Romy.
“Saya meminta kader PPP tetap kompak, dan berkonsentrasi sekeras-kerasnya untuk mendapatkan kursi legislatif sebanyak-banyaknya di semua tingkatan. Tidak perlu terpengaruh dengan bombardir propaganda aneka survei, karena PPP mau menang pemilu, bukan menang survei!” pungkasnya.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]